Warga Pulau UT Kota Tual : Kami NKRI Butuh Penerangan, Pendidikan & Kesehatan

Anak - anak di pulau ut kota tual
Anak - Anak di Dusun Pulau UT, Kota Tual yang bermain diatas dermaga kayu yang dibangun masyarakat dengan swadaya sendiri

Tual News – Warga masyarakat di Pulau UT, Desa Tual, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual, Propinsi Maluku sangat kecewa dan menyesalkan minimnya perhatian Pemerintah Kota Tual bersama Pemprop Maluku dan Pempus yang tidak memperhatikan pelayanan dasar masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat baik penerangan, pendidikan, kesehatan dan air bersih.

“ Kami ini warga NKRI sangat membutuhkan penerangan listrik, pendidikan, kesehatan, dan air bersih “ Pintah warga masyarakat Pulau UT kepada tualnews.com.

20200223 155912
Ini Dusun Pulau UT, Desa Tual, Kota Tual, Propinsi Maluku

Tokoh masyarakat Dusun Pulau UT Kota Tual, Hi. Mohamad Amin Rumagiar menyesalkan minimnya perhatian Pemerintah kepada masyarakat di Pulau UT, terbukti sampai saat ini masyarakat belum menikmati aliran  listrik dari PT. Perusahan Listrik Negara ( PLN ).

“ Kami terus dibohongi Pemerintah, PLN sudah turun lakukan survei di Pulau UT, warga sudah sepakat bebaskan tanah kepada PLN dua hektar, tapi sampai saat ini tidak ada kabar berita “ Sesalnya.

Img 20200307 wa0005 1
Tokoh masyarakat Dusun Pulau UT Kota Tual, Hi. Mohamad Amin Rumagiar

Kata Rumagiar, masyarakat di Pulau UT sangat membutuhkan penerangan listrik PLN, karena sejak NKRI merdeka sampai saat ini warga belum menikmati pelayanan listrik.

“ Sejak NKRI merdeka, kami warga Dusun Pulau UT belum rasakan arti kemerdekaan dari PT. PLN, kami gunakan lampu pelita dan gengset pribadi untuk kebutuhan penerangan, pendidikan dan kesehatan  “ Ungkapnya.

Dampak dari tidak ada penerangan listrik, kata Rumagiar, gedung SMP satu atap Pulau UT yang dibangun Pemerintah, anak – anak di Dusun Pulau UT tidak bersekolah alias libur sepanjang massa, karena sekolah dibangun dengan megah dan indah tapi tidak ada Guru yang datang melaksanakan actifitas belajar – mengajar di kelas.

“ Anak – anak kami mau dibawah kemana ? kalau ada sekolah tapi tidak ada tenaga pendidik, anak – anak libur sepanjang massa bantu orang tua melaut “ sinisnya.

Img 20200223 wa0021
Anak – Anak di Dusun Pulau UT, Kota Tual yang bermain diatas dermaga kayu yang dibangun masyarakat dengan swadaya sendiri, belum ada bantuan Pemerintah untuk memperbaiki

Menurut Tokoh Masyarakat Pulau UT, kondisi pendidikan yang sangat memprihatinkan itu, juga terjadi di Sekolah Dasar ( SD ) Pulau UT.

“ SD pulau UT dengan jumlah siswa/i yang banyak hanya dilayani satu Guru ASN, merangkap Plt. Kepala Sekolah, dibantu tiga tenaga guru honorer, sementara murid SMP tidak ada proses belajar – mengajar “ Ungkapnya.

Kata dia,  hal ini sudah berulang kali dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kota Tual, namun jawaban yang diperoleh dari Dinas Pendidikan sangat mengecewakan dan tidak ada tindak lanjut.

Selain pelayanan pendidikan yang mengecewakan,  masyarakat di  Dusun Pulau UT, Kota Tual  tidak tersentuh pelayanan di bidang Kesehatan secara optimal.

Tokoh masyarakat, Hi. Mohmad Amin Rumagiar,  mengaku para petugas kesehatan yang ditugaskan Dinas Kesehatan Pemkot Tual di Pulau UT hanya datang dan pergi sesuka hati dalam melayani kesehatan masyarakat.

Img 20200307 wa0004
Kepala Dusun Pulau UT, Kota Tual, Saban Rumagiar

“ Ada obat – obatan di Puskesmas, tapi tidak ada petugas kesehatan, bayangkan Bidan Puskesmas yang ditugaskan di Pulau UT punya rute seminggu sekali, bisa satu  bulan dua kali baru datang layani kesehatan masyarakat “ kesal Rumagiar.

Kepala Dusun Pulau UT, Kota Tual, Saban Rumagiar membenarkan apa yang disampaikan warga masyarakat Pulau UT.

 “ kalau kami bagian dari NKRI, Pemerintah tolong perhatikan penerangan listrik, pendidikan, kesehatan dan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat “ pintah Kadus Pulau UT kepada tualnews.com

Kata Rumagiar, warga masyarakat sangat menderita dengan pelayanan penerangan, pendidikan, kesehatan dan air bersih yang sangat memprihatinkan.

“ Musim kemarau lalu, masyarakat  harus pakai perahu menyebrang laut  ke Ohoidertwaun ambil air bersih untuk kebutuhan minum dan masak, nanti di musim hujan saat ini, kami tampung air hujan untuk layani kebutuhan keluarga “ Ungkap Kadus Pulau UT.

Kadus Pulau UT, sangat kecewa dengan PT. PLN sebagai BUMN yang sudah mendatangi Pulau UT lakukan survei listrik tahun 2019 lalu, namun sampai saat ini tidak ada kabar berita dari Perusahan Listrik Negara tersebut.

( team tualnews )