Tual News – Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag, kepada tualnews.com, secara terbuka menyatakan keinginan dirinya agar hasil Rapid Test, sesuai SWAB yang diturunkan Dinas Kesehatan Propinsi Maluku atas pasien 01 dan 02 terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tual, dikirim ke Jakarta untuk diteliti ulang sebagai pembanding seperti yang dilaksanakan daerah lainya di Indonesia, namun mendapat penolakan Direktur RSUD Maren Kota Tual.
Pengakuan ini disampaikan Walikota Tual, ketika ditanya soal Rapid Test yang menjadi keluhan masyarakat di Kota Tual saat ini.
‘ Waktu hasil SWAB pertama pasien 01 dan 02 terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Tual, pikiran ini sudah sempat bergulir diruangan Walikota, untuk kita uji lagi diluar Pulau Jawa sebagai pembanding, namun dijawab Direktur RSUD Maren, tidak boleh dilaksanakan. Saya waktu itu tanya, kalau tidak boleh, aturan main bagaimana, pasal dan UU apa yang larang ?, sebab daerah lain melakukan hal ini “ Ungkapnya.
Kadis Kesehatan : 418 Warga Tual Rapid Test, 11 Reaktif
Menyoal tentang Rapid Test yang diperjualbelikan bebas di masyarakat, Walikota Tual, menegaskan dirinya belum mendapat laporan akan hal ini.
“ setahu saya semua pengadaan Alat Kesehatan ( Alkes ) diberlakukan secara khusus, tidak bisa dijual bebas di masyarakat, nanti saya cek Kadis Kesehatan Kota Tual “ Ujarnya.
Pelaku Perjalanan Kota Tual Dijemput Jalani Rapid Test
Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag mengatakan pihaknya sudah berupaya maksimal dalam melaksanakan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kota Tual.
“ Kami sudah maksimal dan susun strategi jitu, tapi Tuhan berkehendak lain, sehingga kita harus terima, jangan kita berada dalam keragu – raguan, bahkan ada yang tidak percaya, sebab nanti timbul ketidakpercayaan masyarakat, sehingga bentuk sosialisasi apapun namanya, pasti tidak laku di masyarakat, sama dengan yang datang urus rekomendasi pergi – pulang ratusan orang setiap hari “ terangnya.
Tinjau Fasilitas RSUD Maren, Kapolres Malra, Dandim dan Walikota Tual Jalani Rapid Test
Untuk itu, kata Rahayaan, lebih baik Bandara dan Pelabuhan dibuka.
“ Begini, masyarakat itu kalau keadaan steril jempol kepada Pemerintah Daerah, tapi kalau sudah ada yang terpapar sana – sini, pasti kita disalahkan, itulah watak masyarakat. Orang bicara soal 200 orang gagal tes di Ambon harus pulang ke Tual, kita harus adil, karena siapapun kalau duduk di jabatan saya saat ini pasti bingung dalam ambil keputusan. Saya ketat, bukan untuk pribadi Adam Rahayaan, tapi keselamatan banyak orang “ Papar Walikota Tual.
Tentang ketersidaan sembako ditengah pandemi Covid-19, Rahayaan mengaku sudah memanggil Kadis Perindag untuk tetap awasi stok sembako di Kota Tual, sehingga tidak ada permainan spekulan bermain harga.
Tunjuk Berkas Copian, Warga Mangon Tual Tolak 29 Pelaku Perjalanan
“ Stok sembako aman dan tersedia, tapi dengan adanya Covid-19, timbul warga miskin baru, memang ada dana desa sehingga rumah di kampung – kampung sudah bagus, namun kita belum bisa pastikan siang – malam dia makan apa, berapa anak putus sekolah ? ini yang namanya kemiskinan baru “ Tandasnya.
Menurut Walikota Tual, refokusing menjawab tiga bidang yaitu kesehatan, pendikan, pengaman sosial, dan ekonomi, namun semuanya itu belum bisa berjalan, contoh para pelaku usaha UKM yang produksi embal kacang, kacang botol dll tidak bisa memasarkan hasil produksi, karena akses transportasi dan pemasaran.
Jamin Ketahanan Pangan, Kota Tual Berkebun di Laut
Sementara itu dalam rangka menjamin ketahanan pangan ditengah pandemi Covid-19, Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag, mengakui kalau Kota Tual berkebun di laut, karena memiliki luas lautan yang lebih besar dari pada luas daratan.
Keluarga Pasien Meninggal Covid-19 Malra Sesali Kinerja Tim & Pelayanan RS. Karel
“ Kalau Malra berkebun di darat, Kota Tual berkebun di Laut, melalui pengadaan speadboat dan penanaman rumput laut, karena kita tidak punya darat “ Katanya.
Menurut Waliota Tual, pihaknya sudah laksanakan uji coba ketahanan pangan di Dusun Vanil Kota Tual, namun ada komplein dari pemilik tanah.
“ waktu kunker di Desa – Desa, masyarakat mengakui sudah punya kebun pribadi, sehingga tinggal kita suplai bibit batang kasbi kepada masyarakat dan ini sudah kami lakukan, nanti masuk 30 juta lebih pengadaan batang kasbi yang akan disebarkan kepada warga desa di kampung – kampung “ Jelas Rahayaan.
( TN )