Tual News – Keunikan tradisi adat dan budaya Kei di Desa / Ohoi Revav, Kecamatan Kei – Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku dalam menangkal wabah penyakit virus corona covid-19, menjadi satu khasana budaya yang masih tetap dipegang teguh dan dilestarikan hingga saat ini. Buktinya, pasca merebak wabah virus corona covid-19, para Tokoh Adat Kei di Ohoi Revav, menggelar ritual adat Kei baik di darat dan di laut untuk mencegah masuknya penyakit yang mematikan masyarakat tersebut.
Mereka percaya dengan obat tradisional yang ditinggalkan para leluhur Revav, ketika wabah penyakit kolera merebak di Kepulauan Kei dan melanda Desa Revav di tahun 1970 -an, para leluhur setempat sebelum menggelar ritual adat Kei, pergi mengambil pohon bakau yang tumbuh di darat atau dikenal dengan Bahasa Kei, Wakat Nangan lalu dipasang disetiap pintu masuk dan keluar rumah warga masyarakat.
“ Kami tidak mengetahui keberadaan pohon wakat nangan di Desa Lain, tapi khusus di Ohoi Revav, ketika wabah kolera melanda Kei dan kampung Revav, para leluhur sebelum gelar ritual adat Kei, pergi mengambil pohon ini yang tumbuh di daratan untuk dipasang di setiap pintu masuk rumah penduduk “ Ungkap Tokoh Adat Ohoi Revav, Esterlinus Rahayaan, kepada tualnews.com usai upacara adat Kei menangkal virus corona masuk di Ohoi Revav.
Rahayaan mengaku, dirinya yakin dan percaya dengan peninggalan para leluhur Kei tersebut, sebab ketika wabah kolera menyerang warga masyarakat setempat di era tahun 1970-an, setiap hari warga masyarakat meninggal dunia karena terserang penyakit munta berah, alhasil para leluhur Ohoi Revav sebelum gelar ritual adat Kei pembersihan kampung dari wabah penyakit, mereka mengambil pohon wakat nangan untuk dipasang di setiap pintu masuk rumah penduduk.
“ Waktu wabah kolera serang kampung Revav, setiap hari baik anak – anak, dan orang tua meninggal dunia sekitar 30 – 40 orang, lalu leluhur kami berkumpul buat ritual adat Kei di darat dan laut, tapi sebelumnya mereka ambil pohon wakat nangan untuk dipasang setiap pintu masuk rumah warga “ Jelasnya.
Kata Opa Esterlinus, pasca para leluhur evav melaksanakan ritual adat Kei, sampai saat ini tidak ada wabah penyakit kolera menyerang warga masyarakat.
“ Kami percaya peninggalan para Leluhur Revav, olehnya itu sebelum ritual adat Kei di darat dan laut dibuat, kami pergi mengambil pohon wakat nangan untuk dipasang disetiap pintu masuk rumah penduduk, guna mencegah masuknya wabah penyakit virus corona covid-19 di kampung Revav “ Terangnya.
Rahayaan minta pertolongan Tuhan dan Leluhur Kei, agar dengan ritual adat Kei yang digelar di Ohoi Revav, kamis sore ( 2/4/2020 ) baik di darat dan laut, maka wabah Corona Covid-19 hilang dan tidak menyerang warga masyarakat di bumi Larvul Ngabal. ( team tualnews )