Sudah Dua Minggu Pasien SM Positif Covid-19 Malra Menghilang

29492 pasien covid 19 sulit dapat kamar di rs rujukan pemerintah 1

Tual News – Sudah dua minggu, pasca pengumuman Tim Covid-19 Kabupaten Maluku Tenggara terkait hasil Laboratorium  Dinas Kesehatan Propinsi Maluku, Senin ( 14/07/2020 ), yang melaporkan hasil 15 warga masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19, sampai Senin ( 27/07/2020 ), satu pasien positif Covid-19 menghilang dan belum ditemukan.

Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun tualnews.com, keberadaan pasien perempuan asal Kota Surabaya, Jawa Timur, berinsial SM, masih dicari Tim Covid-19 Malra bersama Satgas Darat.

Ini ktp suami pasien positif covid 19 malra sh yang diduga palsu
Ini Ktp Suami Pasien Positif Covid-19 Kabupaten Malra, Sh Yang Menghilang Sudah Dua Minggu. Diduga Identitas Ktp Suami – Isteri Asal Jawa Timur Ini Palsu. ( Dok – Tualnews )

Pasien terkonfirmasi positif covid-19, SM tiba di Kota Langgur, Kabupaten Malra pada bulan Maret 2020, mengikuti suaminya ABD. Rohman yang sudah lama berada di Kota Tual.

Awalnya, sesuai informasi yang dihimpun, sepasang suami – isteri ini membuka usaha kecil di Vatdek dan mengontrak sebuah rumah di Dusun Fair, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual.

Namun kemudian, mereka kembali mengontrak salah satu rumah makan yang beralamat di Jaln Debut – Langgur, Kabupaten Malra,  yang merupakan tempat milik pasien 01 terkonfirmasi positif covid-19 Kota Tual, Dokter EM.

Perempuan SM mengontrak rumah makan itu, sementara sang suami ABD. Rohman berjualan es sehari – hari di pasar Langgur. Namun pasca pasien 01 Kota Tual terkonfirmasi positif Covid-19,berinsial Dokter EM lalu dilakukan traking oleh Tim Covid-19 Malra,  hasilnya perempuan SM reaktif, dan dilanjutkan dengan pengambilan SWAB/PCR  sampai pengumuman resmi  dikeluarkan Dinkes Maluku, yang menyatakan  SM terkonfirmasi positif covid-19.

Berdasarkan informasi yang diperoleh tualnews.com, keberadaan suami – isteri asal Jawa Timur tersebut menyewa salah rumah sebagai tempat tinggal di Dusun Fair, Kota Tual, namun setelah dikonfirmasi, selasa lalu ( 14/07/2020 ) kepada Pemerintah Dusun Fair, Desa Tual, menyebutkan kalau pihak aparatur Desa sudah turun langsung mengecek setiap rumah penduduk dan ternyata benar mereka mengontrak salah satu rumah penduduk di Dusun Fair, namun sudah tiga bulan ini sepasang suami – isteri itu meninggalkan Dusun Fair.

“ Kami sudah turun cek disetiap rumah penduduk, ada sepasang suami – isteri menyewa salah satu rumah, tapi sudah meninggalkan Dusun Fair selama tiga bulan, itu juga bukan nama seperti diatas “ Ungkap Kadus Fair ketika dihubungi tualnews.com.

Dari identitas KTP yang dimiliki pasien positif covid-19 Malra, berinsial SM, diduga kuat telah terjadi pemalsuan identitas kependudukan, pasalnya KTP yang dimiliki sepasang suami – isteri asal Jawa Timur ini,  dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Talaud, Propinsi Sulawesi Utara.

Hal ganjil yang terlihat didalam KTP SM, ternyata masa berlaku KTP  sudah kadaluarsa sejak tanggal 01 September 2016.  Termasuk identitas KTP Suaminya, ABD. Rohman yang massa berlaku KTP  berakhir tanggal 04 Maret 2016.

Bahkan didalam identitas KTP Suami – Isteri ini, diduga terjadi duplikasi Nomor Induk Kependudukan ( NIK ), dan foto suami – isteri yang digunting dan ditempel didalam KTP tersebut.

Juru Bicara Tim Covid-19 Kabupaten Malra yang juga Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ketty Notanubun, M. Kes, ketika dikonfirmasi tualnews.com, via telpon selulernya minggu kemarin, membenarkan hilangnya pasien positif covid-19 Malra berinsial SM.

Untuk mencari keberadaan pasien yang menghilang bersama suaminya itu, Kadis Kesehatan Malra mengaku foto pasien perempuan SM sudah dipegang Intel Kodim 1503 Tual dan saat ini masih dicari keberadaanya.

“ Benar, sampai hari ini satu pasien perempuan terkonfirmasi masih dicari pihak intelejen Kodim 1503 Tual dan belum ditemukan “ Jelas dr. Ketty Notanubun.

Kadis Kesehatan minta kesadaran warga masyarakat akan hal ini, karena pasien terpapar Covid-19 harus diisolasi dan mendapat perawatan medis.

“ Saya minta kesadaran masyarakat akan hal ini, buktinya para pasien yang terkonfirmasi selama menjalani perawatan medis di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, kondisinya sehat dan baik. Jadi bagi pasien yang masih dicari pihak intelejen, agar  menyerahkan diri “ Pintah Notanubun.

Sementara itu pencarian pasien SH oleh pihak Intelejen sampai saat ini belum ditemukan. Diduga suami – isteri asal Jawa Timur ini sudah melarikan diri meninggalkan bumi Larvul Ngabal. ( TN )