Tual News – Warga masyarakat terutama kaum perempuan kader posyandu dan wakil Imam Masjid di Dusun Fair, Desa Tual, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual kepada tualnews.com, rabu ( 05/3/2020 ) sangat menyesalkan laporan sekelompok kecil pemuda yang mengaku Aliansi Masyarakat dan Pemuda Pedulai Fair ( AMPP ) yang melaporkan Kepala Dusun Fair, Mohamad Silayar terkait dugaan penyelewengan anggaran dana Desa di Fair tahun 2017,2018 dan 2019.
“ Basudara yang dong lapor Kadus itu semua orang basudara, jadi disini beta seng bela Kadus, juga seng bela beta punya saudara dong. Disini beta jelaskan kalau Kadus Fairkerja sudah sesuai aturan “ Tandas Ibu Rahmawati Selang, Kader Posyandu satu Dusun Fair.
Kata Selang, selama ini selaku kader posyandu, mereka sangat merasakan bantuan dana desa yang diturunkan Pempus di Dusun Fair, Desa Tual.
“ Selama ini katong punya gaji kader semua dibayar, bayangkan kader posyandu lainya mengeluh tentang insentif mereka, sedangkan kami di Fair terima dengan sempurna. Sejak dana desa tahun 2017,2018 dan 2019, kami kader posyandu terima full insentif selaku kader posyandu dengan insentif perbulan Rp 250.000,- “ Ungkapnya.
Dikatakan, jumlah kader posyandu di Dusun Fair sebanyak sepuluh orang yang terbagi dalam dua kelompok yakni posyandu satu dan dua. Selain itu kata Selang, program makanan tambahan untuk bayi dan balita, ASI serta fasilitas posyandu terlayani dengan baik.
“ Jadi laporan yang dilayangkan sekelompok kecil pemuda di Dusun Fair tidak benar, apalagi dong bilang selama tiga tahun tidak ada bantuan fisik. Semua ada bukti, kita harus mengerti fisik itu apa sebenarnya ?, contoh pembangunan jembatan tambatan perahu, dikasih bantuan semen dan daun zeng itu bantuan fisik “ Sesal Selang dengan air mata.
Menurut Kader posyandu satu di Dusun Fair, dirinya hanya membenarkan hal yang benar sesuai bukti fisik di lapangan.
“ kami ibu Majelis Talim di Fair ada tiga kelompok semua dapat pakaian seragam lengkap, termasuk Al-Quran, dll. Jadi apa yang kami minta di Kadus Fair semua dilayani “ urainya.
Selang menjelaskan, Kadus Fair sudah bekerja sesuai aturan pengelolaan dana desa selama tiga tahun anggaran.
“ Saya bingung karena yang melapor Kadus Fair beta punya basudara, kalau ada yang salah datang tanya dan koordinasi. Sebenarnya kesalahan Bapak Kadus disebelah mana ? “ Sesalnya.
Sementara Wakil Imam Masjid “ Al Fajar “ Dusun Fair, Hi. Mohamad Saban Ali, menjelaskan dengan adanya dana desa Dusun Fair, mereka dapat bantuan untuk pembangunan air wudhu Masjid, semen, besi dll.
“ ya benar Masjid Al Fajar dapat sentuhan bantuan dana desa Dusun Fair “ Ujarnya.
Menyoal tentang kepemimpinan Kadus Fair, Mohamad Silayar, Wakil Imam Masjid mengaku bersyukur karena selama tiga tahun memimpin Fair, terjadi perubahan yang sangat luar biasa.
“ pengurusan semua hal katong enak, contoh seperti saya punya permintaan untuk bantuan pembangunan Masjid dilayani semua oleh Bapak Kadus “ katanya.
Saban Ali mengaku menyesalkan laporan yang dilayangkan sekelompok pemuda di Dusun Fair, sebab mereka adalah keluarga.
“ Mereka ini saya punya teman, namun saya kecewa dan sesalkan kenapa bisa terjadi seperti begini. Kemarin saya bilang, kalau Kadus Fair salah, katong ke kantor Desa lalu tanya apa yang sebenarnya diinginkan, tapi kenyataanya sudah bertolak belakang “ Sesalnya.
Menurut Wakil Imam Masjid “ Al Fajar “ sekelompok kecil pemuda di Dusun Fair sudah tidak bisa diatur.
“ Katong dari tokoh agama ada tiga Masjid, tapi yang selalu buat onar itu Masjid dibawah.Terus terang beta seng bisa masuk ke areal itu, kalau kami Masjid yang diatas aman “ Jelas Saban Ali.
Terkait program pembinaan iman kepada kaum muda, Saban Ali mengatakan sampai saat ini belum ada program, hanya siraman rohani.
“ Saya minta agar mari katong bersatu kembali untuk bangun Dusun Fair lebih baik “ pintahnya. ( team tualnews )