Tual News – Warga masyarakat di Dusun Pulau UT, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, Propinsi Maluku kecewa karena selama ini belum menikmati aliran listrik dari PT. Perusahan Listrik Negara ( PLN ). Menjawab keluhan masyarakat Pulau UT, yang mayoritas penduduk beragama Islam itu, Anggota DPRD Kota Tual, Djafar Tamher, SE asal Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) dalam jaring aspirasi masyarakat di Dusun pulau UT, minggu ( 23/2/2020 ) akan membantu 10 buah lampu solar sel dalam program dana aspirasi sebagai wakil rakyat Kota Tual.
“ Untuk lampu listrik, saya akan masukan 10 buah lampu solar sel disini melalui dana pokir pada APBD Kota Tual “ Ungkap Tamher menjawab pertanyaan masyarakat dalam reses Anggota DPRD Kota Tual.
Menurut Tamher, selain aspirasi masyarakat soal penerangan lampu, sebagai wakil rakyat Kota Tual akan memasukan program talud pengaman panti dan tambatan perahu.
“ nanti bapak / ibu bersama masyarakat bermusyawarah, mana program prioritas yang harus lebih dulu masuk, apakah talud pengaman pantai atau tambatan perahu “ Pintahnya .
Politisi PPP yang juga Raja Tual ( Rat Tuvle ) itu berjanji akan tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat Kota Tual, terutama Desa – Desa yang berada didalam wilayah kekuasaan Ratschap Tual.
Sebelumnya dalam pertemuan bersama itu, Imam Masjid Al-Mukarim Pulau UT, Hi. Abdul Talib, mengeluhkan tentang penerangan listrik di Dusun UT.
“ Beberapah waktu lalu, PT. PLN sudah lakukan survei listrik, hasilnya Dusun Pulau UT sangat cocok dengan listrik tenaga surya sistem kontainer, lalu kami sudah melakukan hibah tanah seluas satu hektar kepada PLN, namun sampai saat ini belum ada realiasasi “ Keluh Imam Masjid.
Turut hadir dalam reses Anggota DPRD Kota Tual, Djafar Tamher, SE, Kepala Dusun Fair Kota Tual, Moh. Selayar dan Calon Kepala Ohoi Sitniohoi, Selamat Baba serta Calon Kepala Ohoi Dudunwahan, Hamza Lefteuw Kabupaten Malra.
tualnews.com yang ikut dalam perjalanan reses Anggota DPRD Kota Tual, Djafar Tamher, SE mencatat, perjalanan dari pelabuhan Feri Kota Tual pukul 12.40 WIT menggunakan speadbot terbuka sampai di Dusun Pulau UT pukul 13.10 WIT.
Dusun Pulau UT berdiri sejak tahun 1938, pulau dengan jumlah penduduk kurang lebih 300 jiwa itu, sebelumnya adalah pulau kosong, dibawah kekuasaan Raja Tual (Rat Tuvle ) dengan nama Sengan KUS.
Penemu pulau UT adalah Hanew Woersok dari Ohoidertavun. Mayoritas penduduk Pulau UT beragama Islam, dengan mata pencaharian sebagai nelayan.
Warga di Dusun Pulau UT kepada tualnews.com mengaku di musim kemarau panjang mereka sangat kesulitan memperoleh air bersih. Untuk memperoleh air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat mereka rela mendayung perahu mengambil air bersih di kampung tetangga Ohoidertawun.
“ Kami sangat kesulitan air bersih ketika musim kemarau, untuk peroleh air bersih, kami gunakan perahu ambil di Ohoidertawun atau dengan speadbot ke Kota Tual beli air bersih gunakan djergen. Harga satu djergen air bersih yang dibeli di Tual adalah Rp 2.000 “ Ungkap Imam Masjid Pulau UT.
( team tualnews )