Ambon, Tual News- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigjen Pol. Samudi, S.I.K., M.H memimpin rapat koordinasi penanganan konflik antara warga negeri Hitu dan negeri Wakal, Selasa (14/1/2025).
Rakor yang digelar di Polsek Leihitu, turut dihadiri sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, agama, dan tokoh pemuda dari kedua negeri.
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut bertujuan mencari solusi damai dan menetapkan langkah bersama mencegah meluasnya konflik.
Dalam rakor tersebut Wakapolda Malukun, didampingi Direktur Krimum, Kombes Pol Andri Iskandar, S.I.K., M.Si, dan Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Hujrah Soumena, S.I.K., M.H, bersama Wakapolresta Pulau Ambon dan P.P. Lease AKBP Nur Rahman, S.I.K., M.M.
Selain itu turut hadir perwakilan TNI dan pemerintah daerah.
Wakapolda dalam pertemuan ini menyampaikan pentingnya memahami akar masalah dan mencari solusi bersama.
“Kehadiran kami di sini untuk mendengar langsung harapan bapak-bapak semua terkait kejadian yang telah terjadi dan memastikan konflik ini tidak meluas,” kata Brigjen Samudi.
Dalam pertemuan itu, para tokoh masyarakat sepakat insiden yang terjadi merupakan persoalan pribadi dan tidak terkait hubungan antar negeri.
Warga masyarakat dalam pertemuan ini menyampaikan beberapa tuntutan yang disampaikan dalam rapat meliputi percepatan pengungkapan pelaku penganiayaan, penyelidikan motif insiden, dan langkah pencegahan ke depan, seperti patroli rutin oleh TNI-POLRI.
Tokoh masyarakat juga menggarisbawahi pentingnya menindak tegas aktivitas yang mencurigakan, seperti dugaan terkait peredaran narkoba, konsumsi minuman keras, dan pertemuan anak muda di malam hari yang berpotensi memicu masalah.
Dalam rapat ini menghasilkan beberapa poin kesepakatan bersama, di antaranya:
1. Insiden yang terjadi adalah persoalan pribadi, bukan konflik antar negeri.
2. Kepolisian, didukung TNI dan pemerintah, akan segera menangkap pelaku penganiayaan yang telah teridentifikasi.
3. Ketua Pemuda Negeri Wakal diharapkan segera melaporkan jika ada informasi terkait pelaku ke Kapolsek Leihitu.
4. Kasus ini akan ditangani langsung oleh Polresta Ambon dengan dukungan Reskrimum Polda Maluku untuk memastikan tidak ada intervensi pihak luar.
5. Pembentukan tim ronda oleh Dir Binmas dan pemerintah guna membubarkan aktivitas kumpul-kumpul yang mencurigakan.
6. Mencegah isu-isu lama menjadi pemicu konflik atau balas dendam di masa depan.
Brigjen Samudi kembali menegaskan pentingnya menjaga kedamaian di masyarakat.
“Saya yakin bapak-bapak yang hadir di sini menginginkan kondisi kondusif. Kita tidak ingin permusuhan dan konflik berlarut-larut,” pintanya.
Dia menengaskan, pihak kepolisian dan TNI berkomitmen untuk terus melakukan patroli bersama guna mencegah terjadinya insiden serupa.
“Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan perdamaian akan selalu terjadi di wilayah ini, ketegangan antara negeri Hitu dan Wakal dapat segera mereda, dan masyarakat kembali hidup berdampingan secara damai,” harapnya.