Langgur, Tual News – Pihak keluarga Dokter MN di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara tidak menerima tindakan kekerasan yang dilakukan orang tak dikenal ( OTK) terhadap dokter perempuan MN yang melaksanakan tugas di Puskesmas Mun, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.
Kepada wartawan di Kota Tual, senin ( 9 / 12 / 2024 ), keluarga dokter MN, Fadly Matwaer minta Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma, S.I.K bersama jajaranya segera mengambil tindakan tegas menangkap OTK yang melakukan tindakan kekerasan terhadap dokter MN di rumah dinas dokter Puskesmas Mun, Jumat 6 Desember 2024
” Kami atas nama keluarga minta Kapoltes usut tuntas dan menangkap pelaku OTK yang melakukan kekerasan terhadap saudari kami dokter MN, ” Pintah Fadly Matwaer.
Selain itu Matwaer berharap Kepala Dinas Kesehatan dan Pj Bupati Malra, Samuel Huwae secepatnya merespon musibah yang dialami dokter MN di Puskesmas Mun.
” Kami keluarga juga minta agar saudari kami dokter MN yang alami tindakan kekerasan agar kembali melaksanakan tugas di wilayah Kota Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, karena dokter sangat trauma atas kejadian yang terjadi di rumah dinas Puskesmas Mun, ” harapnya.
Fadly mengakui pasca kejadian kekerasan yang dialami dokter MN di Puskesmas Mun, Kepala Puskesmas dan petugas mengantar dokter kepada orang tua dan keluarga di Kota Tual.
” Atas inisiatif keluarga, kami antar dokter untuk mendapatkan perawatan di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dan membuat laporan polisi ( LP ) di Polres Maluku Tenggara, ” Ungkapnya.
Sementara itu berdasarkan laporan polisi ( LP ) yang dibuat pihak keluarga di Polres Maluku Tenggara, tercatat surat tanda penerimaan laporan diterima Polres Malra, dengan nomor LP : B / 187 / XII / 2024 / SPKT / Res Malra/ Polda Maluku tanggal 6 Desember 2024.
Laporan Polisi dibuat korban MN, atas dugaan tindak pidana percobaan pemerkosaan tanggal 6 Desember 2024.
Laporan polisi ini sudah diterima Kapolres Maluku Tenggara melalui Kanit I, Bripka Yones Bronson Timisela.
Kronologis kasus
Pihak keluarga Dokter MN, Fadly Matwaer mengungkapkan berdasarkan kronologis kasus kekerasan dugaan percobaan pemerkosaan terhadap dokter yang adalah saudari mereka, terjadi di rumah dinas dokter Puskesmas Mun, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, jumat dini hari ( 6 / 12 / 2024 ), pukul 03.30 WIT.
” Waktu itu oknum pelaku OTK masuk kamar dokter melakukan kekerasan dengan cara mencekik leher dokter. Namun mendapat perlawanan dokter, ” Ujarnya.
Kata Fadly, karena mendapat perlawanan dari dokter, OTK berusaha mengancam dengan alat tajam pisau dapur, tapi dokter terus melawan dan berteriak, meminta pertolongan warga sekitarnya.
” OTK lalu melarikan diri lewat pintu belakang rumah, namun dokter karena melakukan perlawanan, mengalami benturan keras di bagian belakang, ” Ungkap Fadly Matwaer.
Diakui saat kejadian itu, lampu listrik rumah dokter padam, diduga oknum pelaku OTK mematikan meteran listrik PLN dirumah dinas, saat dokter sedang beristirahat.
Fadly berharap ada itikad baik Kepala Ohoi Mun bekerja sama dengan aparat Kepolsian Polres Malra mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap dokter MN dirumah dinas dokter di Puskesmas Mun, Kecamatan Kei Besar Utara Barat.
” Kami minta Kapolres Maluku Tenggara segera tangkap oknum OTK pelaku yang sudah melakukan kekerasan terhadap dokter MN saudari kami, ” pintanya.
Untuk diketahui dokter MN sangat setia melaksanakan tugas pelayanan kesehatan bagi masyarakat delapan Desa / Ohoi di wilayah Puskesmas Mun, sudah memasuki dua tahun.
Pantauan media ini di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, senin siang kondisi dokter MN yang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit berangsur membaik.
Namun dokter MN, mengaku masih merasa nyeri di bagian belakang, karena mengalami benturan saat terjatuh melakukan perlawanan terhadap OTK.
Berbagai pihak yang simpati terus berdatangan di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Stepanus Layanan datang dan melihat langsung kondisi dokter yang mengalami musibah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma S.I.K yang dikonfirmasi via whatsaap, belum membalas pesan konfirmasi media ini.