Buru ‘- Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Buppolo melakukan aksi demonstrasi damai berlangsung di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kabupaten Buru, Maluku, Jumat (6/12/2024).
Namun aksi ini berujung anarkis, sehingga Polres Buru mengamankan dua orang yang diduga memprovokasi massa.
Awalnya, aksi unjuk rasa digelar aliansi pemuda Bupolo menuntut kotak suara di TPS 2 Desa Debowai harus dibuka untuk di hitung ulang.
Bahkan mereka meminta Ketua KPU, Walid Aziz dan Komisioner KPU, Faisal Mamulaty harus bertanggung jawab.
Dalam aksi demonstrasi itu, para pendemo meneriaki Ketua KPU, Walid Azis dan Faisal Mamulaty selaku anggota KPU adalah orang yang paling bertanggungjawab, karena diduga melakukan kerjasama meloloskan pelanggaran di TPS 02 Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.
Aksi unjuk rasa aliansi pemuda Buppolo juga meminta Ketua KPU Kabupaten Buru, Walid Azis dan Komosioner, Faisal Mamulaty untuk keluar mempertanggung jawabkan persoalan di TPS 02 Debowae, Kecamatan Waelata.
Akibat permintaan massa aksi tidak di tanggapi Ketua KPU, Walid Azis dan komisioner yang tak kunjung keluar menemui meraka, masa menerobos masuk ke dalam kantor KPU.
Namun, massa aksi dihadang personil Polres Buru yang saat itu mengawal aksi unjuk rasa di Kantor KPU Kabupaten Buru.
Aksi saling dorong terjadi antara massa aksi bersama polisi. Para peserta aksi membabi buta mennyerang dan memukul Anggota Polres Buru yang sementara mengawal jalannya aksi.
Melihat reaksi massa yang mulai anarkis, Polres Buru mencoba mendinginkan suasana, melalui himbauan kamtibmas.
Himbauan aparat keamanan tidak digubris massa aksi, mereka terus menyerang anggota polisi yang bertugas.
Melihat masa aksi ini yang tidak bisa di kendalikan, Polres Buru, mengambil tindakan tegas membubarkan massa aksi unjuk rasa tersebut.
Dua orang yang diduga melakukan provokasi dalam aksi demonstrasi aliansi pemuda Buppolo di Kantor KPU Kabupaten Buru diamankan polisi.
Keduanya diamankan langsung di Polres Buru dan disaat yang sama massa membubarkan diri.