Jayapura – Pemilihan Gubernur Provinsi Papua sudah semakin cepat atau tinggal sekitar satu bulan lagi. Dimana, akan berlangsung pesta demokrasi tepat 27 November 2024 di hari pencoblosan.
Hendrik Yance Udam Tokoh Nasional yang juga adalah tokoh politik anak Tabi menyatakan sikap mendukung pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Papua, yaitu Dr. Benhur Tomy Mano (BTM) – Yermias Bisay (YB).
Kata pria yang disapa HYU ini BTM-YB merupakan dua putra terbaik Papua asal Tanah Tabi dan Tanah Saireri.
“Sudah saatnya anak asal Tabi dan anak asal Saireri memimpin Provinsi Papua yakni BTM – YB, ” Tegasnya dalam keterangan pers tertulis yang ditetima media ini, Jumat (11/10/2024).
Kata dia, BTM – YB adalah pilihan terbaik masyarakat Provinsi Papua pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
HYU menjelaskan, BTM dan YB merupakan pasangan terbaik dan menjadi pilihan terbaik untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
” Kedua tokoh tersebut adalah representatif masyarakat adat Tabi dan Saireri di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua, ” katanya.
HYU tidak meragukan kapasitas pendidikan, kapabilitas, kemampuan dan integritas BTM – YB, karena sudah mumpuni.
” Keduanya sudah lama berjuang untuk masyarakat Papua dan orang-orang yang memiliki kepedulian sosial,” Ujarnya.
HYU menjelaskan, saat ini kebijakan politik negara sudah memberikan ruang ruang politik yang sangat luas bagi suku suku orang asli papua yang mendiami 7 wilayah adat di Tanah Papua dengan menjadikan Tanah Papua menjadi 6 Provinsi.
“Pemekaran Propinsi Papua dipandang baik oleh negara, sebab negara melihat kalau papua satu provinsi saja berpotensi konflik yang sangat tinggi. Bahkan dapat mengganggu stabilitas keamanan dan politik di Tanah Papua, serta mengancam keamanan nasional,” jelasnya.
HYU memberikan contoh, saat Yaap Salossa memimpin Provinsi Papua, semua anak anak sorong mendominasi pemerintahan.
” Begitu pula Barnabas Suebu menjadi Pemimpin Papua, semua anak anak sentani yang mendominasi pemerintahan, ” Terangnya.
Hal yang sama kata HYU, saat Lukas Enembe memimpin Papua, semua anak anak gunung ikut mendominasi pemerintahan.
Hal ini kata dia semuanya, demi mengurangi potensi konflik vertikal dan horizontal sesama warga Papua dan masyarakat nusantara, sehingga pemekaran adalah solusinya.
“Suku suku yang mendiami 7 wilayah adatnya, untuk kembali membangun daerahnya dan menjadi pemimpin di daerah tersebut. Agar jangan ada satu suku yang mendominasi pemerintahan dan politik di satu provinsi. Atau suku yang kuat akan memakan suku yang lemah di daerah tersebut,” tandasnya.
Kata HYU, saat ini wilayah adat Tabi dan Saireri sudah menjadi satu provinsi, maka wajib hukumnya anak Tabi dan Saireri harga mati harus menjadi pemimpin di Provinsi Papua.
“Untuk itu Doktor Benhur Tomy Mano dan Yermias Bisay S. H yang adalah putra terbaik tanah Tabi dan Saireri sudah sangat siap menjadi Pemimpin Papua. Karena dua tokoh tersebut adalah merupakan pasangan yang sangat serasi dan elegan,” Ungkap HYU.
HYU mengakui, Dr. Benhur Tomy Mano berasal dari Tanah Tabi dan pernah menjadi Walikota Jayapura Provinsi Papua dua Periode.
Sedangkan Yermias Bisai dari wilayah adat Saireri yang juga pernah menjadi Bupati dua Periode di Kabupaten Yapen Provinsi Papua.
“Saya serukan kepada masyarakat adat Tanah Tabi dan masyarakat Adat Tanah Saireri, serta masyarakat nusantara yang mendiami dua wilayah adat ini jangan ragu memilih pasangan BTM-YB nomor urut satu untuk menjadi Gubernur Dan wakil Gubenur Provinsi Papua 2024-2029,” ajaknya.
HYU berharap masyarakat jangan menjual hak kesulunganya dengan sekeping uang perak dan secangkir kacang merah.