Jayapura – Situasi politik di kota Jayapura menjelang pencoblosan Pilkada Kota Jayapura 27 November 20224, saat ini memiliki tensi politik cukup tinggi.
Ada 4 Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura sudah turun gunung melakukan manuver manuver politik dengan Isu-Isu strategis.
Hal ini terutama terkait program kerjanya, jika terpilih menjadi Walikota Jayapura dan Wakil Walikota Jayapura periode 2024-2029 mendatang.
Isu yang sangat menarik yang di sampaikan salah satu Calon Walikota Jayapura yang sangat viral di media sosial adalah jika dirinya terpilih menjadi Walikota Jayapura, akan programkan, pendidikan gratis bagi masyarakat Kota Jayapura.
Hal ini mendapatkan tanggapan serius salah satu pengamat politik di Tanah Papua Hendrik Yance Udam (HYU), saat di temui di salah satu hotel di Kota Jayapura, Minggu (13/10/20024).
“Program sekolah gratis tidak masuk akal, karena di luar kendali akal sehat manusia. Mana mungkin semua sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi Swasta maupun Negeri dikasih gratis,” Sorot HYU.
Menurutnya, biaya dari mana sedangkan APBD Kota Jayapura saja tidak cukup, untuk bisa membiayai program sekolah gratis.
” Tentu yang disampaikan oleh Calon Walikota tersebut tidak masuk akal, ” katanya.
Menurut HYU, program sekolah gratis tersebut adalah isu strategis yang di mainkan untuk mempengaruhi pemilih warga kota Jayapura, untuk memilh kandidat tersebut dalam Pilkada Kota Jayapura 27 November 2024 mendatang.
Ia juga menyebutkan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak masyarakat untuk tidak percaya, jika ada pejabat menjanjikan sekolah gratis.
” Janji memberikan sekolah gratis dinilai ketinggalan zaman, karena dananya pasti akan dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), ” Jelasnya.
Kata HYU, kalau ada yang menjanjikan sekolah gratis, baru disebut benar kalau pakai uang dia sendiri.
” Karena kalau ada yang menjanjikan (sekolah gratis) sebetulnya pakai dana APBN atau APBD yang dibiayai negara. Menjanjikan sekolah gratis kepada masyarakat sudah tidak zamannya lagi,” terang HYU.
Ketua Umum DPN Gercin Indonesia ini mengapresiasi Program sekolah murah yang ditawarkan pasangan Calon Walikota Jayapura dan Calon Wakil Salikota Jayapura nomor urut 3, Boy Markus Dawir dan Dipo Wibowo.
“Justru sekolah murah yang sangat di butuhkan warga kota Jayapura, sehingga tidak membebankan APBD dan APBN untuk pembangunan di kota Jayapura,” Salutnya.
Diakui, program sekolah berbiaya murah ini sangat masuk akal dan dapat diterimah olah akal sehat manusia.
Oleh sebab itu HYU berharap agar para kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura menjual program baru yang benar dan langsung bersentuhan di tengah-tengah masyarkat kota Jayapura.
“Jangan hanya mau maju di Pilkada, kalau hanya menjual isu-isu program yang tidak bertanggung jawab, untuk mempengaruhi masyarakat untuk memilih kandidat tersebut di Pilkada Kota Jayapura,” pungkas HYU.