FPMM Kota Tual Minta Hentikan Narasi dan Opini Negatif Terhadap Pj Wali Kota

Img 20241017 wa0087

Tual News – Ketua Front Pemuda Muslim Maluku ( FPMM) Kota Tual, Ruslani Rahayaan, S.E minta oknum – oknum tertentu di Kota Tual segera menghentikan narasi dan opini negatif yang beredar di media sosial ( Medsos) maupun pemberitaan yang menyerang Pj. Wali Kota Tual, Affandy Hassanusi  terkait pose foto.

” Perlu kami sampaikan,  pose foto itu tidak punya tujuan untuk mendukung paslon tertentu di Pilkada, sebab foto itu,  Pj Wali Kota tidak bersama Calon Wali Kota Tual atau berada di acara diluar kegiatan pemerintahan, ” Ungkapnya dalam Rilis Pers kepada media ini, Kamis malam ( 17 / 10 / 2024 ).

Rahayaan berharap masyarakat harus obyektif, dalam menelaah informasi.

” Kami dari DPD FPMM Kota Tual minta  semua pihak dan oknum tertentu berhenti bangun opini serta narasi negatif terhadap Pj. Wali Kota Tual maupun Pj. Sekda Kota Tual, ” Pintanya.

Rahayaan dengan tegas mengakui sudah mengetahui arah dan tujuan opini serta narasi negatif itu untuk melakukan pembusukan,  dan digiring ke rana politik.

” Kami minta  rekan – rekan wartawan lebih profesional dalam pemberitaan,  harus berikan edukasi dan sampaikan informasi  tepat, akurat dan benar kepada masyarakat, ” Pintahnya untuk kedua kalinya.

Kata Rahayaan, dalam Pilkada serentak, Wartawan juga harus netral dan tidak menunjukkan keberpihakan kepada paslon tertentu.

” FPMM akan memantau dan bisa kami secara institusi membuat laporan pengaduan sampai ke pusat, ” Sorotnya.

Dia mengajak semua komponen masyarakat di Kota Tual menjaga iklim politik  sehat dan berhenti menciptakan suasana yang tidak kondusif

”  Saya menegaskan sekali lagi, foto PJ Walikota Tual tidak punya tujuan politik seperti oknum oknum tersebut sampaikan. Mari,  jangan bodohi rakyat kita dengan issu hoax dan issu tidak benar, ” Terang Rahayaan.

Dirinya menghimbau seluruh masyarakat di Kota Tual tidak terpancing  pemberitaan yang tidak benar, apalagi  hanya ciptakan kegaduhan  masyarakat, agar suasana daerah tidak kondusif melalui penyebaran issu.