Angka Kemiskinan Kota Tual Jadi Perdebatan Paslon RAHMAT dan AMRU

Img 20241025 wa0009

Tual News  – Prosentase angka kemiskinan  di Kota Tual menjadi perdebatan alot pasangan calon Wali Kota dan Wakil Walikota Tual periode 2024-2029 yakni Mohammad Roem Ohoirat- Amir Fauzan Tamher ( RAHMAT) versus paslon Akhmad Yani Renuat  – Amir Rumra ( AMRU) dalam debat pertama segmen paslon bertanya lalu menanggapi pada kegiatan debat publik perdana yang diselenggarakan KPU Kota Tual, Kamis malam ( 24 / 10 / 2024 ) pukul 20.00 WIT di gedung LPTQ.

Paslon RAHMAT dalam sesi bertanya kepada paslon AMRU menegaskan kembali pertanyaan paslon nomor urut 1 kepada paslon nomor urut 4. Namun dirinya membalik lagi pertanyaan ini kepada paslon nomor urut 1.

Kata RAHMAT, sebagaimana diketahui kemiskinan di Indonesia, menempatkan  Kota Tual sebagai angka kemiskinan tertinggi, jika dikategorikan kab / kota seluruh Indonesia.

” Tadi disampaikan paslon 1 kalau angka kemiskinan Kota Tual masuk urutan 4 untuk Provinsi Maluku. Kalau menurut saya posisi empat belum berhasil, karena kita kategori Kota dan kabupaten itu berbeda. Pertanyaan saya langkah apa yang sudah dilakukan paslon 1 untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut, ” Tanya paslon nomor urut 2 RAHMAT kepada paslon nomor urut 1 AMRU.

Menjawab pertanyaan paslon 2, Calon Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat mengakui trend  perkembangan angka kemiskinan Kota Tual dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

” Saya perbaiki dulu data tahun 2024, perkembangan angka kemiskinan Kota Tual di angka 20, 01 persen. Baik itu kota ataupun Kabupaten yang terpenting trend perkembangannya menurun, ” Ungkapnya

Menurut Renuat, langkah  – langkah Pemkot Tual memperbaiki angka kemiskinan itu sudah dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat nelayan, pemberian makanan bergizi bagi masyarakat, peningkatan pendapatan perkapita masyarakat, penguatan peran lembaga desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui proyek padat karya, rumah layak huni yang harus diintervensi pemerintah daerah, masalah sanitasi, lantai dll, termasuk didalamnya angka pendapatan perkapita perorangan.

” langkah itu sudah ditempuh pemerintah daerah, sekali lagi bahwa data trend angka kemiskinan kota Tual alami penurunan, ” katanya.

Renuat menegaskan semua daerah di Indonesia mengalami kemiskinan, hanya bervariasi pada angka baik itu Kota maupun Kabupaten.

” Saya pikir Kabupaten Maluku Tenggara angka kemiskinan diatas Kota Tual. Malra ada di angka 21 persen, sedangkan Kota Tual ditekan sudah di angka 20, 01 persen, ” terang Cawalkot Tual, Akhmad Yani Renuat.

Menanggapi jawaban paslon 1, paslon nomor urut 2 RAHMAT mengakui kalau yang disampaikan angka kemiskinan Kota Tual dengan trend menurun, sementara setiap tahun angka kemiskinan itu pada turun dan naik.

” tahun 2022 angka kemiskinan sempat turun, namun di tahun 2023 naik, lalu tahun 2024 menurun. Jadi sebenarnya kalau mau bilang pemberantasan angka kemiskinan itu berhasil, grafik angka itu harus menurun, angka kemiskinan kita setiap tahun  itu naik turun terus, ” terang Ohoirat.

Menurut paslon RAHMAT langkah konkrit yang harus dilakukan yaitu pemberdayaan ekonomi langsung kepada masyarakat.

” Dengan cara apa, kita langsung berikan bantuan- bantuan pemberdayaan kepada masyarakat. Wilayah pesisir kita luar biasa, masyarakat banyak bermukim di pesisir, olehnya itu ke depan bantuan pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir jadi program utama kami di sektor kelautan dan perikanan, ” tandasnya.

BPS Rilis Angka Kemiskinan Kota Tual 2023 Naik 0, 23 persen 

Sementara itu seperti dikutip tualnews.com dari berita statistik, BPS Kota Tual merilis angka kemiskinan Kota Tual tahun 2023 naik 0, 23 persen.

Pemaparan itu berlangsung di Aula Kantor Walikota Tual.

Kepala BPS Kota Tual, Richard Thenu memaparkan angka kemiskinan Kota Tual tahun 2023,  dihadiri  Plh Sekda Kota Tual, Para Staf Ahil, Asisten serta seluruh Pimpinan SKPD Kota Tual tanggal 13 Desember 2023.

Dalam paparannya,  Thenu mengakui BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) dalam mengukur kemiskinan.
Dengan pendekatan ini, kata Thenu kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
” Dimana penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan lebih kecil dari garis Kemiskinan, ” Ujarnya.
Diakui, sumber data yang digunakan untuk menghitung kemiskinan di tingkat kabupaten / kota tahun 2023 adalah data Susenas Konsumsi Pengeluaran Maret 2023.
Kepala BPS Kota Tual menguraikan kondisi kemiskinan terkini di Kota Tual, antara lain jumlah penduduk miskin di Kota Tual tahun 2023 sebesar 16,41 ribu orang (naik 0,4 ribu orang dibandingkan tahun 2022), peringkat 10 di Provinsi Maluku.
” Selanjutnya prosentase penduduk miskin di Kota Tual tahun 2023 sebesar 20,68 (naik 0,12 persen dibandingkan Tahun 2022), peringkat 7 di Provinsi Maluku, ” Ungkapnya.
Dipenghujung paparannya, Richard Thenu menyampaikan tiga  rekomendasi dalam pengentasan kemiskinan, yaitu pendampingan berkelanjutan kepada UMKM untuk membantu pendapatan rumah tangga yang masih kecil, Adanya perencanaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi secara komprehensif, dan program 1 OPD 1 desa binaan.
Rahayaan Akui Kemiskinan dan Pengangguran Kota Tual Masih Tinggi

Seperti diberitakan media ini sebelumnya, Mantan Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.A.g mengakui sudah banyak bantuan pemberdayaan bagi para kelompok nelayan di Kota Tual, Propinsi Maluku, namun terlihat angka kemiskinan dan pengangguran masih  tinggi.

“ Berdasarkan hasil survei BPS atas indeks harga konsumen di Kota Tual masih tinggi, padahal setiap tahun anggaran, pemerintah menggulirkan banyak bantuan pemberdayaan kelompok nelayan, selain bantuan pemberdayaan yang bersumber dari  Dana Desa “ Tandas Walikota Tual dalam amanatnya ketika menyerahkan puluhan  paket bantuan sarana penangkapan ikan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum ( DAU ) dan DAK  tahun anggaran 2020, Sabtu ( 12/12/2020 ).

Rahayaan mengaku trend Kota Tual di sektor kelautan dan perikanan memiliki  sumberdaya ikan  potensial, namun angka kemiskinan dan pengangguran terbuka setiap tahun meningkat, padahal ratusan paket bantuan bagi nelayan sudah digulirkan sejak Kota Tual terbentuk.

“ Banyak bantuan alat tangkap buat para nelayan sudah diberikan Pemerintah, belum lagi bantuan dari alokasi dana desa setiap tahun anggaran. Saya contohkan di Desa Tam, Kecamatan Tayando Tam, tahun 2019 terima bantuan speadbot ada seratus lebih, saya baru pernah diundang kesana hadiri acara, bayangkan disetiap bibir pantai dihiasi body speadbot “ Ujarnya.

Walikota menduga banyak hasil tangkapan nelayan di Kota Tual, namun mereka kesulitan memasarkan hasil tangkapan ikan yang diperoleh.

“ Untuk itu rapat bersama PUPR dan Bappenas dalam menyusun perencanaan Kota Tual tahun 2022 ke atas, kami minta agar pengadaan mesin listrik untuk empat titik di Desa Tam, dua mesin di Tayando, dan Dullah Laut, sebab semua fasilitas penunjang telah dibangun “ Jelas Rahayaan.

Walikota Tual berharap dengan ketersediaan listrik pada empat titik tersebut, maka kelompok nelayan yang selama ini kesulitan memasarkan hasil tangkapan ikan yang diperoleh dapat teratasi.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perikanan Kota Tual, Iwan Serang dalam laporanya menyebutkan pihaknya menyalurkan bantuan  dari Dana alokasi khusus ( DAK ) tahun anggaran 2020 sebanyak 19 paket.

“ Bantuan yang diberikan berupa sarana penangkapan ikan 1,5 GT sebanyak 10 paket, sarana penangkapan ikan 3 GT sebanyak 9 paket “ Lapor Ketua Panitia yang juga menjabat Sekretaris Dinas Perikanan Kota Tual.

Sedangkan bantuan yang bersumber dari Dana Aloksi Umum ( DAU ), kata Serang sebanyak 46 paket yang terdiri dari mini purseine dua unit, mesin ketinting 5,5 PK sebanyak 24 unit, kasko fiberglass 1 GT delapan unit, mesin tempel 40 PK enam unit, kasko fiberglass 3 GT dua unit, mesin ketinting 15 PK sebanyak 10 unit dan sarana rantai dingin berupa freezer sebanyak satu unit.

Dikatakan, paket bantuan tersebut terdistribusi kepada para kelompok nelayan di setiap kecamatan yang ada di Kota Tual.