Langgur, Tual News- Peringatan Hari Ulang Tahun ( HUT ) Nen Dit Sakmas tanggal 7 September 2024 yang jatuh hari ini menjadi momentum penting bagi pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tenggara periode 2024-2029 yakni Djamaludin Koedoeboen – Wilibrordus Lefteuw atau dikenal dengan akronim DAMAI untuk turun menyampaikan pesan DAMAI melalui pembagian seribu sekuntum bunga kepada kaum perempuan Kei di jalan dan pasar.
Pantauan tualnews.com, Kamis ( 7 / 9 / 2024 ) pukul 12.00 WIT, pesan paslon DAMAI di HUT Nen Ditsakmas tahun 2024 dipimpin langsung Calon Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tenggara, Wilibrordus Lefteuw bersama para pimpinan dan pengurus partai politik ( parpol ) pengusung.
Tampak hadir Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Malra, Albert Efruan, Ketua DPC Partai Nasdem, Antonius Renyaan dan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ), Minduchri Kudubun.
Paslon DAMAI bersama para pengurus parpol membawah spanduk yang berisikan ucapan selamat hari Nen Dit Sakmas, dengan tema sentral ” Persembahan Sekuntum Mawar Untuk Nen Dit Evav di Hari Perayaan Nen Dit Sakmas, ”
Pembagian seribu sekuntum Mawar di Hari Nen Dit Sakmas pertama dilaksanakan di bekas pasar Ohoijang yang saat ini berdiri tugu hukum Larvul Ngabal atau dikenal dengan nama Landmark Ohoijang.
Selanjutnya, pembagian seribu bunga mawar ini menyasar para ibu – ibu yang berjualan di pasar Langgur.
Ibu – ibu Kei yang berjualan hasil kebun, berupa ubi – ujian, pisang dan embal di pasar Langgur sangat antusias menerima kedatangan Tim DAMAI dalam menyampaikan pesan DAMAI di HUT Nen Ditsakmas melalui pembagian sekuntum bunga mawar.
” Kami hanya minta kepada Bapak / Ibu, jika Tuhan dan Leluhur Kei berkenan terpilih jadi pemimpin daerah ini, tolong perhatikan kami fasilitas sarana serta prasarana bagi perempuan Kei yang berjualan diatas lantai dan ditenga terik panas matahari, ” pintah para Ibu di Pasar Langgur.
Merespon hal ini Calon Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tenggara, Wilibrordus Lefteuw mengaku kedatangan mereka bukan untuk kampanye politik, namun gerakan yang dilakukan DAMAI di HUT Nen Ditsakmas untuk mengingatkan kembali tonggak sejarah lahirnya Hukum Larvul Ngabal.
” Keluhan para ibu – Ibu di pasar Langgur akan kami perhatikan, sebab saya ini juga anak petani, karena setiap hari saya datang berbelanja di pasar, ” Jelasnya.
Lefteuw berharap di HUT Nen Ditsakmas tahun 2024, harkat dan martabat perempuan Kei tetap menjadi perhatian utama.
” Apalagi tanggal 27 November 2024, kita semua akan hadapi hari pemungutan suara pilkada serentak. Saya ajak kita semua menjaga situasi kamtibmas aman, kondusif dan damai, ” Ajak Calon Wakil Bupati Malra.
Sementara itu Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Maluku Tenggara, Antonius Renyaan dalam amanatnya kepada para Ibu – Ibu di pasar Langgur, menegaskan HUT Nen Ditsakmas adalah hari penting dan bersejarah bagi para perempuan Kei yang sangat dihargai, dihormati dan dijunjung tinggi harkat serta martabatnya.
” Kami hadir disini untuk mengingatkan kita semua kalau hari ini adalah hari perempuan Kei yang harus dihormati, ” Tegasnya.
Menurut Rejaan, Nen Ditsakmas adalah simbol sejarah hukum Larvul Ngabal yang harus dikenang dan dihormati.
Sedangkan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Maluku Tenggara, Albert Efruan mengakui sosok Nen Ditsakmas adalah perempuan Kei hebat dan peletak dasar peradaban baru perempuan Kei.
” Untuk itu melalui pesan DAMAI di HUT Nen Ditsakmas, ingatkan kita semua kalau perempuan Kei sangat luar biasa, ” kata Efruan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malra ini berharap Pilkada serentak tanggal 27 November 2024, menjadi momentum perubahan di bumi Larvul Ngabal, karena bersama DAMAI akan tercipta pesta demokrasi yang bermartabat, sejuk dan damai untuk seluruh warga masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara.
Lawan Orang Yang Buat Pelecehan Perempuan Kei
Orator Paul Beruatwarin dalam amanatnya di Pasar Langgur, saat pembagian seribu sekuntum bunga mawar di HUT Nen Ditsakmas mengingatkan kepada siapa saja yang berani membuat pelecehan terhadap perempuan Kei akan tetap dilawan hingga titik darah penghabisan.
” Siapapun yang sengaja lecehkan perempuan Kei dan merusak harkat serta martabat perempuan Kei, tetap kami lawan hingga titik darah penghabisan, ” Tegas Beruatwarin.