Langgur, Tual News- Kementerian Kelautan dan Perikanan RI ( KKP ) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara di Provinsi Maluku mengembangkan modeling rumput laut sebagai satu – satunya di Maluku dan ada di kawasan timur Indonesia.
Berdasarkan Rilis Pers, Kepala Dinas Informasi dan Informatika Kabupaten Maluku Tenggara, Antonius U.W. Raharusun, S.IP yang diterima Media ini, Sabtu ( 7 / 9 / 2024 ) membenarkan hal ini.
” Benar, tanggal 2 September 2024, Pemkab Malra resmi menjalin kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi daerah melalui sektor perikanan, khususnya budidaya rumput laut, “Ungkapnya.
Raharusun mengakui penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan antara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, mewakili Kementerian KKP, Dr. Tb. Haeru Rahayu dan Penjabat Bupati Malra, Drs. Jasmono M.Si.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Tb. Haeru Rahayu, mengatakan Presiden RI Joko Widodo menetapkan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai salah satu kawasan percontohan atau “modeling” di wilayah Indonesia Timur.
” Penetapan ini didasari potensi besar Malra dalam budidaya rumput laut, yang dipandang sebagai salah satu komoditas unggulan, dan memiliki prospek pengembangan menjanjikan, ” Ujarnya.
Rahayu mengaku, berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, wilayah itu memiliki lahan potensial untuk budidaya rumput laut seluas 8,6 ribu hektare, dengan 2,2 ribu pembudidaya aktif.
” Namun, saat ini lahan yang telah dimanfaatkan baru capai sekitar 9,7%. Kehadiran KKP melalui program modeling rumput laut diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produktivitas pembudidaya rumput laut di kawasan tersebut, ” Jelasnya.
Kata Rahayu, rumput laut terbaik di dunia, salah satunya berasal dari Maluku, dan ada di Kabupaten Maluku Tenggara sebagai sumber utama.
” Dengan musim tanam dari maret hingga oktober, wilayah ini sangat cocok untuk pengembangan budidaya rumput laut,” kata Rahayu.
Diakui, budidaya rumput laut telah menjadi tumpuan hidup bagi banyak masyarakat pesisir di Kabupaten Maluku Tenggara.
” Program ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal, namun akan berikan dampak signifikan terhadap pengembangan perekonomian kawasan pesisir, ” Terangnya.
Menurut Rahayu, sebagai bagian dari program tersebut, Kementerian KKP akan membangun beberapa fasilitas penting, termasuk unit produksi bibit rumput laut (UPBRL) kultur jaringan, kebun starter, kebun bibit, dan sistem budidaya rumput laut ramah lingkungan.
” Pendekatan ini meniru keberhasilan program serupa di Rote Ndao, NTT yang juga telah mengadopsi model budidaya rumput laut berkelanjutan, ” katanya.
Pada kesempatan ini Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Drs. Jasmono M.Si mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada Kabupaten Maluku Tenggara sebagai lokasi pengembangan program modeling rumput laut
Jasmono mengakui Pemkab Malra telah mempersiapkan sumber daya manusia ( SDM) yang mumpuni untuk mendukung implementasi program tersebut, mulai dari kebutuhan bibit rumput laut yang terpenuhi dan kesejahteraan masyarakat pesisir semakin meningkat.
” Program ini juga merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk mewujudkan ekonomi biru berbasis perikanan yang berkelanjutan, dengan orientasi ekspor dan fokus pada komoditas unggulan, seperti rumput laut, ” Tandas Jasmono.
Penjabat Bupati Malra berharap keberhasilan program ini dapat mengubah Kabupaten Maluku Tenggara menjadi pusat budidaya rumput laut produktif di Indonesia