Jakarta – Gregorius Matrecano dan Pemateri Peneliti Riset Politik melakukan diskusi Muda Melek Politk volume pertama
Dari rangkaian kegiatan yang berlangsung di Depok minggu kemarin, merupakan safari dan kepedulian bersama membangun kesadaran masyarakat, khususnya para mahasiswa Indonesia Timur guna mengetahui hak dan kewajiban setiap insan warga negara dalam menjalankan amanat konsitusi, analis sosial dan kebijakan publik.
Gregorius yang sering disapa Bung Reno, mengaku ditengah desas desus hiruk pikuk situasi bangsa hari ini, sangat penting literasi dan pendidikan politik warga negara sejak dini, dikarenakan masyarakat sering tidak paham akan hak – hak dan kebutuhan dasar sebagai warga negara, sebab sering digadaikan hak politik dalam kehidupan sehari hari.
” Dari kita bangun pagi makan dan minum lalu beraktivitas semunya diatur dalam regulasi dan kebijakan politik, untuk itu masyarakat harus paham bagaimana kesadaran dan peran partisipasi aktif dalam mengawal semua instrumen demokrasi, ” Jelasnya.
Kata Reno, para pendahulu mendirikan negara dengan political of idea atau politik gagasan, namun di era kini, masyarakat di hadapkan dengan tantangan pragmatisme politik uang.
” Gagasan ruang demokrasi mengalami penurunan, demokrasi akan tumbuh jika orang bicara tentang gagasan, ide, invoasi, intelektual dan perkembangan kemajuan masyarakat, ” Ujarnya.
Dalam diskusi ini, Bung Reno mendorong undang-undang revisi parpol dikarenakan biaya politik yang mahal di republik ini.
” Partai politik merupakan sarana perjuangan ideologi dan nilai, jangan sampai masuk angin dan menjadi kartel oligarki, dikarenakan para oknum kader mengambil dan merampas APBN dan APBD masyarakat (demokrasi for sale) spiral lingkaran setan yakni partai lahirkan pemimpin dengan tarif mahal, akibatnya pemimpin berjiwa korup,” Sorotnya.
Diakui, pemerintahan dan kebijakan yang korup akan menimbulkan kesejahteraan terkooptasi, akibatnya praktik politik serba transaksional, imbasnya adalah pelayanan publik menjadi masalah, dan ketimpangan sosial tinggi akibat dari kejahatan korupsi.
” Hingga kini praktik politik kita di sesaki oleh praktik buruk. Untuk itu semua elemen masyarakat bersama sama harus kolektif mengawal demokrasi secara masif. Politik harus di kembalikan dengan cara mendidik,berjuang dengan prinsip dan resiko, demi mendatangkan tujuan serta cita cita bersama, ” Pintah Bung Reno.
Kata Reno, masyarakat masih binggung dan belum memahami secara tupoksi trias politika.
” Untuk itu ruang- ruang diskusi dan safari politik ini harus terus dijalankan dan di sebarkan kesadaran politik setiap elemen masyarakat dalam hak amanat konsitusi yang harus di jalankan pemerintah dan warga negara, ” pungkasnya.