Langgur, Tual News – Patut diduga Panitia Pembangunan Masjid di Desa / Ohoi Weer Ohoinam, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku sudah tidak berprikemanusian, pasalnya pembangunan rumah ibadah bagi umat Islam di kampung ini yang menelan anggaran daerah sebesar Rp 1,5 milyar hilang, ketika kondisi pembangunan Masjid tinggal mangkrak ditempat hingga saat ini.
Tokoh Pemuda Ohoi Weer Ohoinam, Abdul Gani Rabrusun dalam keterangan tertulis kepada Media Tual News, Sabtu ( 06 / 7/ 2024 ) menyesalkan kinerja panitia pembangunan Masjid Weer Ohoinam, hingga saat ini tidak bertanggungjawab dalam penyelesaian pembangunan Masjid yang mangrak sudah tiga tahun lamanya itu.
” Masjid Weer Ohoinam dibanguan sejak tahun 2022, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Maluku Tenggara, dengan anggaran berkisar 1.500.000.000, ” Ungkapnya.
.
Menurut Rabrusun, anggaran sebesar itu, kalau digunakan dan dimanfaatkan secara baik sudah dapat menyelesaikan pembangunan Masjid Weer Ohoinam, ukuran 20 x 15 M2.
” Hal ini sesuai hasil hitung konsultan, dengan dana pembangunan Masjid 1,5 milyar harusnya selesai. namun fakta lapangan, realisasi anggaran tersebut sudah 100 %, sementara pekerjaan pembangunan Masjid baru 20 %, ” Sorotnya.
Kata Raharusun, pihak panitia pembangunan Masjid sejak tahun 2022 – 2024 tidak pernah membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan pembangunan Masjid kepada masyarakat, bahkan tidak ada kelanjutan pelaksanaan pembangunan Masjid tersebut.
” Karena pekerjaan pembangunan Masjid Ohoi Weer Ohoinam tidak kunjung jalan atau selesai, sehingga muncul dugaan kalau terdapat penyimpangan keuangan yang dilakukan panitia pembangunan,” Sesalnya.
Gani Rabrusun, menilai ada dugaan praktek korupsi terhadap pembangunan Masjid tersebut, mengingkat anggaran 1,5 M sudah seluruhnya terealisasi dan ditargetkan selesai tahun 2023 akhir.
” Kami sesalkan pekerjaan Masjid baru fondasi dan pengecoran tiang-tiang, ini membuktikan kalau Panitia tidak tuntas dan amanah sesuai adendum yang telah disepakati bersama, ” Tegasnya.
Dirinya juga menyoroti kinerja aparatur pengawas Pemkab Malra.
” Kami sudah berapa kali melaporkan pekerjaan pembangunan Masjid yang mangkrak ini kepada Inspektorat Malra namun tidak ada kejelasan sampai saat ini,” Sorotnya untuk kedua kalinya.
Untuk itu Tokoh Pemuda Weer Ohoinam ini berkomitmen terus menyuarakan hal ini ke jenjang yang lebih tinggi yakni Kejaksaan dan Kepolisian, agar ada efek jerah terhadap siapa saja yang terlibat dalam proses pembangunan Masjid Weer Ohoinam yang mangkrak sudah tiga tahun lamanya.
” Sebagai Pemuda Weer kami tetap bersikap untuk menuntusakan perseolan ini, karna anggaran miliaran yang diperuntuhkan untuk pembangunan tempat ibadah, bukan rumah masyarakat, ” Pungkasnya.
Sementara secara terpisah, Gani Rabrusun yang dikonfirmasi tualnews.com, apakah selama ini ada lembaga pengawas Inspektorat turun ke Ohoi Weer Ohoinam, melakukan audit keuangan atas penggunaan anggaran pembangunan Masjid tersebut, dirinya menegaskan tidak ada petugas Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara yang turun di Ohoi Weer Ohoinam hingga saat ini.
Pj. Weer Ohoinam Akui Tidak Ada Koordinasi
Pejabat Kepala Ohoi Weer Ohoinam, Ibu Munhani Rusbal yang dikonfirmasi, tualnews.com, via telepon selulernya, Sabtu ( 6 / 6/ 2024), pukul 16.00 WIB, membenarkan pembangunan Masjid Weer Ohoinam sejak tahun 2022 hingga saat ini baru sebatas pengecoran tiang Masjid.
” Benar, saya baru jadi pejabat Kepala Ohoi diakhir tahun 2023, jadi sejauh ini pembangunan baru cakar ayam dan cor tiang Masjid, ” Ungkapnya.
Menurut Rusbal, dirinya hadir di Ohoi Weer Ohoinam, pekerjaan pembangunan Masjid baru sampai disitu.
” Awal tahun 2024 baru cor tiang Masjid, ” katanya.
Menyoal soal anggaran pembangunan Mesjid, Ibu Munhani mengakui tidak mengetahui, namun sesuai informasi yang diterima dari masyarakat sebesar Rp 1,5 milyar, bersumber dari APBD Kabupaten Malra.
” Panitia Pembangunan Masjid Weer Ohoinam tinggal di Kota, tidak ada di kampung. Mereka juga tidak datang koordinasi atau laporkan pembangunan Masjid tersebut, ” Sesalnya.
Kata Munhani, sesuai laporan masyarakat, belum ada petugas Inspektorat yang turun lakukan audit keuangan penggunaan pembangunan Masjid Weer Ohoinam.
” Panitia awal tahun 2024, cor tiang tanpa ada koordinasi dengan kami selaku Pj. Kepala Ohoi dan perangkat desa, ” Sesalnya.
Diakui pembangunan Masjid Weer Ohoinam sejak tahun 2022 berlokasi di tempat Masjid lama, ukuran 20 x 15 M2.
” Warga lapor ke saya kalau material lokal pembangunan Masjid adalah swadaya murni masyarakat. Jadi bagi saya kalau anggaran pembangunan Masjid sebesar 1,5 milyar, kalau kita kerja dengan niat tulus dan baik pasti sudah selesai, ” ungkap Pj.Kepala Ohoi Weer Ohoinam.
Rusbal berharap selaku Pj. Kepala Ohoi, dirinya bagian dari keluarga besar di Ohoi Weer Ohoinam, sehingga harus ada pengertian baik dari panitia pembangunan Masjid untuk segera menyelesaikan pembangunan tempat ibadah umat Islam tersebut, ” Harapnya.