Ambon. Tual News – Anggota DPRD Maluku, Alimudin Kolatlena mengaku tidak merasa bangga dengan Enam siswa yang dikirim Maluku untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat Nasional (Paskibraka) pada upacara 17 Agustus 2024 di Jakarta.
Pasalnya, kata dia keenam siswa yang dikirim telah menggoreskan luka bagi Cristianie Lumatalale siswa Kelas 10 SMA Negeri 3 Kabupaten Seram Bagian Barat yang mempunyai nilai tertinggi, namun digantikan dengan calon Paskibraka yang punya rekam medik dan hasil tidak baik.
Padahal menurutcl Alimudin, Maluku mestinya hanya mengirimkan dua pasang calon yakni dua perempuan dan 2 laki-laki untuk mengikuti seleksi tingkat nasional.
” Namun Pansel memberangkatkan Enam siswa Maluku ke Jakarta untuk seleksi tingkat nasional, ” Sorotnya.
Amiludin mengakui, walaupun tahun ini, dikirim enam siswa yang mengikuti seleksi Paskibraka tingkat Nasional (Paskibraka) pada upacara 17 Agustus 2024 di Jakarta, tidak membuat diriinya merasa bangga.
” Sebab ada siswa lain yang harus diberangkatkan” ujar Kolatlena di DPRD Kamis (13/6/2024)
Kata dia, mestinya ada rasa bangga tetapi untuk tahun ini tidak, sebab proses dan pentahapan rekrutmen calon Paskibraka sudah melukai siswa lain bahkan keluarganya juga merasa kecewa dengan kerja Panitia Seleksi dan Kesbangpol.
Ditambahkan, sebagai siswa yang dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi mestinya harus ke Jakarta untuk mengikuti seleksi berikutnya bukan yang tidak lolos kemudian diberangkatkan.
” Bagaimana mungkin yang berprestasi digantikan dengan tidak berprestasi untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional. Cara ini harus menjadi perhatian Kesbangpol dan Panitia Seleksi” pintah politisi Partai Gerindra itu.
” Karena itu, sebagai anggota DPRD Maluku saya menyayangkan keputusan Panitia Seleksi tingkat provinsi yang merugikan peserta seleksi yang berhak diberangkatkan untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional, hal ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah Maluku, ” pungkasnya.