Langgur, Tual News – Warga masyarakat di Desa / Ohoi Hollay, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku mengakui sejak Pemerintah Pusat mengucurkan Dana Desa ( DD ) sudah memakan waktu 10 tahun, sejak tahun 2015 -2024, mereka tidak merasakan arti dan makna serta manfaat DD baik pembangunan desa, pelayanan pendidikan, kesehatan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Hal ini diakui warga Ohoi Hollay, lantaran selama 10 tahun itu, baik pemerintah Desa, Camat, Dinas PMD, Inspektorat, Pemerintah Daerah dan Menteri Desa / PDT sangat tertutup kepada masyarakat.
” Selama 10 tahun DD dikucurkan Pempus, kami masyarakat hanya jadi penonton, pengelolaan dana desa tertutup, tidak ada keterbukaan. Kami minta Bapak Presiden RI, Ir. Joko Widodo segera evaluasi penggunaan serta pemanfaatan DD selama ini, ” Pintah warga Ohoi Hollay, Riswan dalam wawancara bersama Media Tual News, Senin ( 8 / 7 / 2024).
Riswan memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Jokowi atas kucuran DD setiap tahun yang diturunkan di Desa, namun disisi lain, akibat tidak ada pengawasan melekat Pempus, Pemerintah Daerah bersama aparatur pengawasan, akibatnya pemanfaatan DD tidak dirasakan masyarakat dalam mewujudkan program Jokowi tentang percepatan pengentasan kemiskinan ekstrim masyarakat di Desa / Ohoi.
” Benar, petugas Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara turun di kampung, tapi mereka hanya bertemu Pj. Kepala Ohoi di tempat gelap, ” Sorotnya.
Dia menyesalkan kinerja aparatur pemerintah daerah baik dari Bupati, Dinas PMD, Camat, Inspektorat dan Pendamping DD yang patut diduga hanya menerima laporan asal bapak senang ( ABS), tanpa melihat kondisi riil serta fakta yang terjadi di masyarakat.
” Sudah satu tahun sejak 2023, gedung sekolah bagi anak – anak usia dini ( PAUD ) di Desa Hollay digembok, tidak ada aktivitas belajar – mengajar, namun setiap DD cair para petugas terima gaji / honor, ” Kesalnya.
Selain itu, menurut Riswan, pelayanan kesehatan berjalan, namun gedung Poskesdes tidak dimanfaatkan, melainkan menggunakan Balai Ohoi.
” Gedung Puskesdes rusak, tidak ada upaya rehabilitasi dan perbaikan lewat DD, karena kinerja para pejabat Desa sangat tertutup soal program dan kegiatan, apalagi rincian anggaran belanja ( RAB ) Desa, ” Terangnya.
Riswan minta PAUD di Ohoi Hollay yang sudah satu tahun tidak ada aktifitas proses belajar mengajar, dibubarkan, apalagi sampai saat ini belum didaftarkan pada Dapodik Dinas Pendidikan.
Hingga berita ini diturunkan, Pejabat Kepala Ohoi Hollay, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, belum dapat dikonfirmasi.