Langgur, Tual News- Sudah satu tahun lebih Balai Desa / Ohoi Madwaer, Kecamatan Kei Kecil Barat ( KKB), Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku hingga saat ini terpasang tanda larangan adat Kei atau dikenal Sasi ( Hawear-red) yang sudah mengering hingga hancur di Kantor Desa Madwaer.
Patut disesalkan, tidak ada upaya konstruktif dari Bupati Malra melalui Camat untuk menyelesaikan persoalan masyarakat yang hingga kini belum ada solusi penyelesaian.
Hasil pantauan Media Tual News, saat melakukan kunjungan Jurnalistik Investigasi di Ohoi Madwaer, Jumat ( 7 / 6/2024 ), Sasi daun kelapa putih yang dipasang warga masyarakat Ohoi Madwaer bulan Maret 2023, sebagai bentuk penolakan dan protes kepada mantan Bupati Malra MTH, yang menunjuk Pj. Kepala Ohoi Madwaer berinsial Ibu IT.
Berdasarkan keterangan warga Ohoi Madwaer, awalnya Sasi adat Kei yang sudah terpasang di Kantor Balai Ohoi Madwaer, diambil dan dibuang suami dari Pj. Kepala Ohoi Madwaer, Ibu IT yang diangkat Bupati MTH.
Namun kemudian, warga memasang kembali Sasi daun kelapa putih dan memasang tanda larangan adat Kei itu pada Kantor Balai Ohoi yang dijadikan aktifitas Kantor Desa Madwaer.
Sasi yang terpasang itu berdiri hingga mengering ditempat, bahkan sudah hancur berkeping – keping.
Pasca Mantan Bupati Malra MTH dan Mantan Wakil Bupati Petrus Beruatwarin ( PB ) mengakhiri massa kepemimpinan lima tahun memimpin Kabupaten Maluku Tenggara periode 2019 – 2023, bulan Oktober 2023, Sasi adat Kei itu tidak dapat difasilitiasi dan diselesaikan.
Kini, beban Sasi adat Kei Balai Ohoi Madwaer kembali menjadi tanggung jawab, Pj. Bupati Malra, Drs. Jasmono M.Si.
Bayangkan, Sasi atau Hawear, itu masih tetap berdiri kokoh di Balai Kantor Ohoi Madwaer hingga hancur ditempatnya.
Pj. Bupati Malra melalui aparatur dibawahnya seperti Camat, patut diduga tidak dapat menyelesaikan persoalan Sasi di Kantor Balai Ohoi Madwaer.
Saat ini dibawah kepemimpinan Pj. Kepala Ohoi Madwaer yang baru dari ASN, Kantor Camat KKB, S. Sedubun, dari laporan warga Ohoi Madwaer, sedang berupaya memfasilitasi persoalan Sasi di Balai Ohoi Madwaer yang sudah mengering tersebut untuk diselesaikan sesuai tatanan adat Kei.
Semoga langkah dan upaya Pj. Kepala Ohoi Madwaer yang baru dapat menuntaskan persoalan Sasi atau ( Hawear-red) yang sudah memakan waktu lama yakni satu tahun lebih tersebut.