Tual News – Kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP ) RI, Sakti Wahyu Trenggono di Kota Tual, Minggu ( 2 /6/ 2024) dalam rangka peresmian percontohan ( modeling), kerja sama bisnis hulu – hilir perikanan tangkap dan penangkapan ikan terukur ( PIT ) di Kota Tual serta Kabupaten KepulauanAru, Provinsi Maluku, benar – benar dimanfaatkan para nelayan setempat.
Terbukti, saat Menteri KKP, didampingi Dirjen Perikanan Tangkap, T. B Haeru Rahayu melihat secara dekat aktifitas para nelayan di PT Samudera Indo Sejahtera ( SIS ) bersama kelompok UMKM yang pamerkan hasil produksinya, tampak yang menjadi perhatian Menteri KKP yakni pada kelompok nelayan tradisional yang sedang memproduksi hasil kerajinan tangan pembuatan jaring ikan tradisional.
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono berdialog dengan para nelayan tersebut.
” Ini untuk kepentingan sendiri atau dijual ke nelayan ?, ” Tanya Menteri KKP dan dijawab nelayan, jaring ikan itu dibuat untuk dijual kepada para nelayan untuk penangkapan ikan.
Sakti Wahyu Trenggono mengajak para nelayan untuk membentuk koperasi nelayan.
Ketua kelompok nelayan itu mengakui, mereka dibina dan dilatih Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, sehingga saat ini kelompok nelayan tersebut bisa membuat sendiri fiber dan jaring ikan.
” Kalau buat jaring ikan ini, dalam sepuluh hari, kami bisa selesaikan dua hingga tiga buah jaring, ” Jawab para nelayan asal Kepulauan Kei, ketika ditanya Menteri KKP soal berapah banyak produksi jaring ikan tradisional dalam satu bulan.
Untuk diketahui, jaring ikan tradisional yang digagas para nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual sangat tepat dalam menyukseskan program Kementerian KKP terkait pencanangan modeling penangkapan ikan terukur ( PIT) yang ramah lingkungan di Kota Tual, Maluku.