Ambon, Tual News – Setelah 4 tahun tidak berfungsi akhirnya Mess Maluku yang di renovasi dengan anggaran hampir Rp 21 Miliar dioperasikan, namun dikerjakan secara asal-asalan dan dipaksakan.
” Memang Mess Maluku sudah difungsikan kembali. Namun berdasarkan laporan dan pantauan yang kita lakukan, seluruh ruangan Mess Maluku belum dimanfaatkan,” Ungkap Ketua DPRD Provinsi Mauku, Benhur George Watubun (BGW) kepada wartawan di Ambon, Jumat (10/05/2024) kemarin.
Menurut BGW, pekerjaan dan persiapan peresmian Mess Maluku yang dilakukan o Pemerintah Daerah (Pemda) terkesan asal-asalan.
Watubun pastikan Komisi I dan III DPRD Provinsi Maluku akan melakukan pengawasan, terhadap renovasi fisik bangun yang dikerjakan selama 4 tahun habiskan dana hampir Rp 21 Miliar.
Dijelaskan, Komisi I DPRD Maluku akan melakukan pengawasan terhadap perjanjian kerja sama.
” Ini harus menguntungkan daerah. Jangan lagi seperti kasus pasar Mardika Ambon yang sudah jadi contoh. Saya minta jangan terulang kembali seperti kasus pasar Mardika Ambon,” pintah Politisi PDI-Perjuangan itu.
Kata Watubun, karena ini pertanggung jawaban kepada rakyat maluku, maka rakyat harus mengetahui sampai sejauh mana pemanfaatan Mess Maluku kepada pihak lain.
“ Hal Ini agar semua orang bisa mengetahui berapa besar kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di berikan kepada pihak ketiga, lalu dari pihak Ketiga kepada Pemerintah Daerah Maluku.” Harap BGW.