KKP : Dua Model Rumput Laut Ramah Lingkungan di NTT dan Maluku

Img 20240523 wa0015

Langgur, Tual News – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memastikan menambah dua pemodelan budi daya rumput laut ramah lingkungan tahun 2024 di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT dan Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku,masing-masing seluas 50 hektare (Ha).

Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggon, seperti dikutip tualnews.com, dari finance detik. com, Kamis ( 22/5/2024).

Sebelumnya telah ada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan luas yang sama.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengakui penambahan dua pemodelan budi daya rumput laut ramah lingkungan akan dilakukan di 2024.

” Kehadirannya dinilai akan bermanfaat tingkatkan pendapatan petani rumput laut, menambah kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, ” kata Trenggono di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, Rabu (22/5/2024).

Kata Trenggono, pada 2024, KKP berencana mengembangkan pemodelan (budidaya rumput laut) di dua lokasi tambahan, Rote Ndao dan Maluku Tenggara masing-masing seluas 50 Ha.

Menteri KKP menargetkan produksi di setiap lokasi itu sebesar 2.187 ton rumput laut basah per tahun.

“Melengkapi pemodelan budi daya rumput laut, kami juga menerapkan strategi revitalisasi untuk meningkatkan budi daya rumput laut yang sudah ada dengan penyediaan bibit dan pembibitan kultur jaringan,” Terangnya.

Adanya pemodelan budi daya rumput laut, kata Menteri KKP, diperkirakan akan menghasilkan peningkatan produktivitas budi daya rumput laut.

” Di Wakatobi, pemodelan budi daya rumput laut gunakan batok kelapa dan tanpa botol plastik sehingga tidak mencemari perairan, ” Ungkapnya.

Trenggono mengakui, tahun 2022, budi daya rumput laut Indonesia mencapai 9,23 juta ton yang didominasi varian Cottonii, Sargassum, Gracilaria, Halyminea dan Gelidium amansii.

” Saat ini inisiatif pemodelan budi daya rumput laut difokuskan pada varian Eucheuma Cottonii, guna tingkatkan produksi rumput laut nasional, ” pungkasnya.

Kata Menteri KKP, inisiatif ini berfungsi sebagai model praktik terbaik dalam budi daya rumput laut.