Ambon, Tual News – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, merasa prihatin, karena banyak anak maupun remaja yang melakukan aksi tawuran yang diawali permainan perang-perangan dengan menggunakan alat mainan seperti senjata.
” Beberapa hari ini viral di medsos kelompok anak-anak yang main perang-perangan, ujungnya membuat tawuran antar warga. Ini karena tidak terima anaknya tertembak mainan atau dipukul, ” Sesalnya.
Kata Kapolda, mereka ini menggunakan senjata mainan yang dampaknya akan sangat berbahaya.
” Sebab, meski berpeluru pelastik, namun apabila ditembakkan mengenai mata bisa berdampak besar. Bahkan peluru ini juga bisa membuat luka lecet bila terkena kulit, ” Ujarnya.
Permainan tawuran atau perang-perangan tersebut, kata Kapolda, bila tidak dicegah para orang tua maupun tokoh masyarakat di daerah masing-masing, akan dapat meluas menjadi konflik besar.
“Saya himbau terkhususnya kepada orang tua untuk lebih super extra menjaga dan mengawasi anak-anak, berkaitan belakangan ini maraknya kejadian main perang-perangan, bahkan sampai malam hari menggunakan mainan pistol menyebabkan tawuran berkelanjutan,” pintanya.
Menurutnya, permainan anak dan remaja di Ambon tersebut sama sekali tidak mendidik, malah cenderung sangat negatif dan berpotensi menimbulkan konflik atau rusuh di masyarakat.
” Selain bisa berdampak besar, karena permainan ini juga menanamkan watak kekerasan dan karakter menyakiti orang lain, ” sorotnya.
Kapolda minta hal-hal seperti ini, harus menjadi pekerjaan rumah ( PR ) bagi para orang tua, guru, tokoh agama dan semua pihak.
” Selama ini Polri sudah melakukan semua langkah, baik itu pencegahan sampai proses penegakan hukum dalam menyelesaikan masalh ini, namun tentunya Polri tidak mungkin setiap saat bisa menjaga tiap jengkal lokasi di Maluku, ” Ungkapnya.
Untuk itu kata Kapolda, peran setiap pejabat negeri, RW dan RT serta warga wajib menjaga siskamling dilingkungan masing- masing sangat penting.
” Beberapa kejadian kemarin tawuran antar kampung di Ambon dan beberapa tempat lain sampai ada yang korban luka berat karena hal-hal seperti ini,” Jelasnya.
Orang nomor 1 Polda Maluku ini mengajak semua pihak, khususnya orang tua, agar dapat menjaga dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
” Banyak permainan lain yang baik dan menumbuhkan keakraban dan menumbuhkan jiwa berani, yang positif, bukan saling mengejek dan saling menghujat, sehingga akhirnya terlibat tawuran antar sesama, ” pungkas Kapolda.
Irjen Latif berharap, para orang tua mengajarkan anak cara sopan santun, saling mengasihi antar sesama.
” Jadikan hubungan pela dan gandong sebagai pembelajaran, tanamkan kepada anak – anak kita toleransi antara sesama, dan saling membantu. Termasuk ajarkan anak jiwa yang berani positif dalam membangun. Mari kita siapkan generasi muda Maluku hebat dan berani melawan kemiskinan dan kebodohan di sekitarnya serta menjaga Maluku aman, damai dan sejahtera,” harapnya.