Langgur, Tual News – Praktek dugaan kecurangan pemilu tanggal 14 Februari 2024 nyata dan sangat luar biasa terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, namun hingga kini KPU dan Bawaslu hanya berdiam diri alias tidak dapat berbuat apa – apa menghadapi berbagai dugaan kecurangan yang disuarakan masyarakat.
Buktinya, Mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Malra, Maksimus Lefteuw yang dikonfirmasi via telepon selulernya, Selasa pagi ( 12 / 3/2024) terkait hasil aksi demonstrasi senin sore kemarin, dirinya mengaku KPU dan Bawaslu memiliki mekanisme sendiri, namun penyelenggara pemilu itu sangat mengetahui kecurangan pemilu nyata. yang terjadi.
” KPU dan Bawaslu Kabupaten Malra sangat mengetahui kecurangan, namun terkesan membiarkan kejahatan itu terjadi, ” sorotnya.
Dia menegaskan pergeseran angka – angka adalah konspirasi KPU dan PPK Kei Kecil bersama caleg yang dimenangkan di Dapil I Kei Kecil.
” Hingga saat ini belum, mereka masih pleno dan perbaikan data – data, ” katanya.
Diakui, saat ini semua masyarakat sudah bergerak suarakan kebenaran, terbukti Soa Langgur tegas kepada KPU dalam aksi demonstrasi kemarin akan menutup Ohoi Langgur, pusat ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara.
Oknum Komisioner KPU Disebut Penjahat Demokrasi
Sementara itu, dalam aksi demonstrasi Forum Penyelamat Demokrasi (FPD) Maluku Tenggara (Malra), Senin (11/3/2024), mereka menuntut KPU dan Bawaslu segera menghentikan praktek dugaan tindakan kejahatan perampokan suara yang nyata dilakukan.
Aksi yang digelar berdekatan dengan lokasi rapat pleno KPU di Kimson Center Ohoijang tersebut berlangsung pukul 16.00 WIT.
Salah satu orator, Maksimus Lefteuw dalam orasinya menegaskan PKPU 25 sangat jelas mengatur proses rekapitulasi di tingkat KPPS, PPS, hingga PPK.
” Kami sudah konfirmasi di TPS 27, 30 dan 31 Ohoi Langgur tidak ada masalah, termasuk TPS 13 dan 16 Ohoi Watdek juga tak ada masalah, tidak ada keberatan saksi parpol, kok tiba – tiba di pleno KPU angkanya berubah, ” sorotnya.
Dia menegaskan PPK Kecamatan Kei Kecil juga heran dengan perubahan angka – angka itu pada pleno Rekapitulasi tingkat KPU.
” Buktinya, Ketua KPU chating salah satu oknum Ketua PPK untuk naikan suara oknum caleg, bagaimana integritas penyelenggara pemilu seperti ini, ” Sesalnya.
Mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Maluku Tenggara itu menyebut salah satu oknum Anggota KPU Malra berinsial RR sebagai penjahat demokrasi.
” Salah satu penjahat demokrasi sudah berangkat. Ingat, ini bukan seorang Wilibrodrus Lefteuw harus duduk sebagai Anggota DPRD, namun ini tentang harga diri, ” ungkap Lefteuw.
Kata dia, ketika perjuangan nilai kebenaran sudah tidak mendapat tempat, maka yang berlaku adalah hukum rimba.
” Kalau sampai ini angka tidak berubah, pilihannya cuma satu yakni nyawa sebagai taruhan, ” ancamnya.
Lefteuw menyesalkan KPU melakukan penipuan didepan mata masyarakat wilayah kecamatan Kei Kecil.
” Saya penyelenggara pemilu tahun 2009, namun baru temukan pelanggaran dan konspirasi kejahatan besar pemilu 2024, apalagi Bawaslu diam serta membiarkan kejahatan itu, ” katanya.
Dia meragukan integritas KPU dan Bawaslu Kabupaten Maluku Tenggara, sebagai penyelenggara pemilu yang bekerja jujur, adil serta independen
” Harapan kami hanya satu bawah beberapa TPS itu datang disini, lalu kita semua hitung ulang, disaksikan masyarakat, ” pintah Lefteuw.
Ia mencontohkan di TPS 04 Watdek, Kecamatan Kei Kecil, pengguna DPT untuk pemilihan Capres- Cawapres, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi berbeda dengan DPT pemilihan DPRD Kabupaten Maluku Tenggara.
” Bayangkan pengguna DPT Pilpres, DPR RI di TPS 04 berbeda dengan DPRD Kab. Masa 135 pengguna hak pilih sesuai DPT gunakan hak pilih Capres- Cawapres dan DPR RI, kok di DPRD Kabupaten pemilih DPT jadi 245 pemilih. Ini luar biasa, kecurangan pemilu sangat besar dan baru pernah terjadi, ” sinisnya.
Lefteuw minta Sekretaris KPU Kabupaten Maluku Tenggara untuk membicarakan hal ini secara baik bersama Komisioner KPU.
” Beta malu kalau rebut orang punya suara, sebab ini namanya politisi busuk, ” sebutnya.
Dirinya berharap aparat keamanan yang hadir segera mengusut rekening bank Komisioner KPU Kabupaten Maluku Tenggara sebab patut diduga atas pergeseran angka – angka itu, uang masuk rekening oknum Komisioner KPU Kabupaten Maluku Tenggara mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.
Sekretaris KPU Kabupaten Maluku Tenggara akhirnya turun menemui massa aksi.
Atas dialogis, diminta tiga perwakilan massa aksi masuk didalam gedung Kimson Centre Ohoijang untuk bertemu empat Komisioner KPU dan Bawaslu.
Hingga saat ini KPU Kabupaten Maluku Tenggara masih menggelar Rapat pleno Rekapitulasi, namun sesuai informasi dari sumber media ini gelombang aksi masyarakat akan datangi lokasi rapat pleno KPU selasa pagi ini.
Ketua KPU Kabupaten Maluku Tenggara, Basuki Rahmat Oat yang dikonfirmasi mengaku masih fokus menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi KPU.