Langgur, Tual News- Puluhan warga Desa / Ohoi Hollat, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara setelah mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu ( 17 / 1/2023), pukul 10.00 WIT melaksanakan pemalangan dan penyegelan Kantor pendidikan tersebut.
Akhirnya mosi tidak percaya warga berlanjut menuju bangunan fisik gedung sekolah SMA Negeri 9 Maluku Tenggara di Ohoi Debut, Kecamatan Manyeuw dengan melakukan penyegelan gedung sekolah dan mengunci semua ruangan kelas, disaat Kepsek dan guru sedang rapat.
Warga selain mengambil semua kunci ruangan kelas, ruangan dewan guru, laboratorium dan perpustakaan, mereka juga mencoret dinding SMA Negeri 9 itu dengan tulisan yakni SMA Negeri 9 Malra di Pulau Kebut / Hollat.
Tokoh masyarakat Ohoi Hollat, Ir. Yakob Silubun, dalam wawancara bersama media ini di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Maluku Tenggara membenarkan penyegelan Kantor dan gedung sekolah tersebut.
” Benar, kami datang dalam rangka melihat Pendidikan. SMA Negeri 9 Maluku Tenggara berkedudukan di Ohoi Hollat, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara. Namun tidak diketahui bagaimana, fisik bangunan sekolah ini dibangun di Ohoi Debut, Kecamatan Manyeuw, ” Sesalnya.
Kata Silubun, masyarakat kecewa dan memberikan mosi tidak percaya kepada penyelenggara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku bersama Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Maluku Tenggara atas kebijakan yang sangat memalukan tersebut.
” Bayangkan SMA Negeri 9 di Desa Hollat, Kei Besar Utara Timur. Anak – anak dipaksa harus datang bersekolah di gedung SMA Negeri 9 Malra di daratan pulau Kei – Kecil, tepatnya di Desa Debut. Untuk datang bersekolah, siswa /i harus menempuh perjalanan laut dengan menghabiskan waktu empat jam, ” Bebernya.
Menurut Silubun kebijakan ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal dan masuk kejahatan transparan.
” Seandainya SMA Negeri 9 Maluku Tenggara ada di Langgur, kemudian dipindahkan ke Desa Debut, saya pikir tidak ada masalah, karena masih ada dalam satu wilayah daratan dan dijangkau dengan mudah, tapi bagi siswa / i SMA Negeri 9 di Hollat, Kei Besar Utara Timur, ibarat hari ini pergi sekolah di Debut, esok baru bisa pulang rumah, ” Ungkapnya.
Dia menilai kebijakan seperti ini sangat memalukan dunia pendidikan di Provinsi Maluku.
” Hanya karena masalah lahan yang tidak diurus tuntas dan sepihak, bangunan sekolah SMA Negeri 9 dipindahkan dan dibangun di Ohoi Debut, ” Sorot Silubun.
Anggota DPRD Kota Tual asal Partai Gerindra ini menyesalkan kinerja Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Maluku Tenggara yang tidak berada di Kantor, sehingga akhirnya Kantor disegel warga.
” Kacab Pendidikan gelar rapat diam – diam, para staf dan pegawai tidak mengetahui. Saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku segera evaluasi jabatanya, ” katanya.
Silubun menegaskan kebijakan ini masuk kategori kejahatan transparan, sebab nomenklatur SMA Negeri 9 Maluku Tenggara di Ohoi Hollat, Kei Besar Utara Timur, namun sangag miris ketika fisik bangunan ada di Ohoi Debut, Kei – Kecil.
” Jadi tadi kami naik segel gedung sekolah SMA Negeri 9 Maluku Tenggara milik warga Hollat di Ohoi Debut, sekaligus mengambil semua kunci ruangan. Kalau itu barang yang bisa diangkat, kami sudah ambil bawah pulang di Kei Besar Utara Timur, ” pungkasnya.
60 Pelajar SMA di Hollat Tidak Bersekolah
Atas kebijakan ini, kata Ir. Yakob Silubun, 60 Siswa / i SMA Negeri 9 di Hollat Kei Besar Utara Timur sejak pembukaan tahun ajaran baru Januari 2024 tidak bersekolah.
” Hingga saat ini 60 – 70 siswa / i SMA tidak bersekolah, akibat kebijakan pemindahan SMA Negeri 9 Maluku Tenggara di Hollat kembali di Ohoi Debut, Kecamatan Manyeuw, ” Jelas Silubun.
Dia berharap Gubernur Maluku, Murad Ismail turun tangan mengatasi masalah ini, kalau tidak segera ditangani, maka dengan sendirinya masyarakat menganggap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku berusaha menekan pertumbuhan sumber daya manusia ( SDM ) anak bangsa di Kecamatan Kei Besar Utara Timur.