Tual News – Kasus meninggalnya korban SK ( 17 ), perempuan asal Desa Rumoi, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur ( SBT ) yang diduga dianiaya dalam bentuk tindakan kekerasan hingga meninggal dunia di pertigaan SPBU UN BTN Kota Tual, minggu dini hari ( 12 / 11/2023) pukul 02.30 WIT masih menyimpan misteri.
Dalam wawancara tualnews.com, bersama sejumlah remaja di BTN UN Indah Kota Tual, Senin ( 13 /11/2023) mengakui pasca kejadian baru mereka mengetahui ada korban perempuan yang tergeletak di tengah jalan depan SPBU BTN Indah Kota Tual.
” Waktu kejadian, minggu dini hari pukul 02.30 WIT, saya dkk sedang duduk di bundaran, lalu abang satu yang kami tidak kenal datang bilang, ade coba dong lari naik ada orang baku pukul dijalan, katong lari naik, perempuan ini sudah tidur diatas jalan, ” Ungkap Yusuf Marwan, warga BTN UN Indah Kota Tual.
Kata dia, saat bersama rekan – rekan datang melihat korban perempuan yang tidur diatas jalan, masih bernapas dan selanjutnya ada orang yang membawah ke rumah sakit.
” Sebelumnya kami lihat korban ada duduk main HP, sedang tadah WIFI di depan warung kafe distro, ” kata Yusuf.
Namun kata Yusuf, pasca kejadian ada orang tak dikenal yang datang memberitahukan itu, akhirnya semua ke sana untuk melihat, korban sudah tergeletak di jalan.
” Waktu saya dkk datang lihat korban perempuan ini yang kami kenal, sudah tertidur diatas jalan dan kami tidak berani pegang korban, sambil tunggu polisi datang di TKP, ” Ujar Yusuf.
Menyoal ketika melihat korban SK ( 17 ) saat itu tertidur diatas jalan raya, apakah karena kecelakaan lalu lintas atau dianiaya, Yusuf Mansur mengakui tidak mengetahui, sebab saat datang lihat korban sudah tertidur diatas jalan raya.
Senada dengan itu, salah satu remaja lainya, Majid Onoly, juga mengakui, sebelumnya melihat korban SK ( 17 ) di depan Kafe Distro sekitar pukul 10.00 WIT, sedang bermain telepon seluler.
” Namun sekitar pukul 02.00 WIT, ada yang datang beritahu kalau ada korban perempuan tidur ditengah jalan, saya dkk lari ke sana lihat benar korban tertidur diatas jalan dan masih bernapas, ” Ungkapnya.
Diakui, waktu dirinya dkk lari kesana untuk mellihat, korban yang tertidur diatas jalan masih bernapas.
Remaja lainya, Fauzan Madilis, mengaku pasca kejadian, setelah mendengar informasi ini, dirinya dkk mendatangi TKP, melihat korban yang tergeletak diatas jalan raya.
” Waktu saya dkk datang lihat, korban tertidur diatas tanah dan masih bernapas. Namun darah menetes dari hidung, telinga dan belakang kepala, ” katanya.
Ketika ditanya saat melihat korban SK ( 17 ) yang masih hidup dan bernapas tidur diatas jalan, apakah ada sesuatu yang dikatakan korban, Madilis menjelaskan, korban tidak mengatakan apa – apa dan tidak bersuara, hanya darah yang menetes keluar.
” Setelah itu ada anak satu yang nama Komar, katanya kenal dengan korban, lalu membawah korban dengan kendaraan bermotor ke rumah sakit, ” Jelasnya.
Remaja lainya bernama, Darman mengatakan disaat lagi duduk nongkrong bersama rekan – rekanya, ada salah satu orang yang lari turun beritahu kalau ada perempuan tertidur diatas jalan.
” Laki – Laki yang turun beritahu kami, pakai motor warna hitam dan kami juga tidak kenal, ” Ujarnya.
Diakui, waktu mendatangi TKP bersama rekan- rekanya, melihat korban tertidur diatas jalan dan darah menetes dari hidung, telinga dan belakang kepala korban.
” Kamti tidak berani pegang korban dalam keadaan itu. Karena saya lihat ini anak piara Bapak Ketua RT BTN Indah, sehingga saya lari beritahu Ketua RT, ” Ungkapnya.
Anggota Lantas Polres Tual Turun di TKP
Darman mengakui, setelah melaporkan hal ini di Ketua RT BTN UN Indah Kota Tual, dirinya bersama salah satu rekanya menuju Polres Kota Tual melaporkan kejadian yang ada di SPKT Polres Tual.
” Setelah kami lapor di pos polisi Polres Tual, kemudian ada salah satu Anggota Satlantas Polres Tual datangi TKP, ” Terangnya.
Dia menjelaskan, pasca salah satu Anggota Satlantas Polres Tual turun di TKP, sudah tidak ada korban perempuan SK ( 17 ), karena sudah dilarikan ke Rumah Sakit.
” Anggota Satlantas Polres Tual turun di TKP sudah tidak ada korban, lalu dia hanya foto TKP, ” kata Darman.
Menyoal salah satu Anggota Lantas Polres Tual yang turun TKP, sebab adanya laporan kalau korban alami lakalantas, Darman mengaku tidak mengetahui, sebab Anggota Lantas Polres Tual itu hanya ambil dokumentasi TKP, tanpa ada korban perempuan SK ( 17 ) yang sudah dilarikan ke rumah sakit.
Hingga saat ini Kapolres Tual, AKBP Prayudha Widiatmoko S.I.K, bersama jajaranya belum memberikan keterangan Pers resmi atas meninggalnya salah satu gadis asal SBT itu.
Sementara keluarga korban, Rudy Kolatfeka yang dikonfirmasi tualnews.com, membenarkan korban TSK ( 17 ), setelah divisum dokter RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, langsung diantar pulang keluarga besar minggu malam ( 12 /11/2023) pukul 19.00 WIT, menggunakan kendaraan laut speadbot dari pantai wisata pasir panjang, Desa Ngilngof menuju Desa Rumoin, Kecamatan Teor, Kabupaten SBT.
Kata Kolatfeka, jenazah gadis 17 tahun ini tiba di kampung halamanya minggu malam pukul 11.00 WIT.
” Jenasah tiba di Teor, minggu malam pukul 11.00 WIT dan sudah dimakamkan senin ( 13 /11/2023) pukul 08.00 WIT, ” Ungkapnya.
Kolatfeka mengaku, dirinya bersama sebagian keluarga asal SBT masih berada di Kota Tual, untuk mendesak Kapolres Tual bersama jajaranya segera menangkap pelaku yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia.
” Kami masih tetap di Kota Tual, untuk mendesak polisi segera tangkap pelaku, ” Tegasnya.