Tual News – Kapolres Tual, AKBP Prayudha Widiatmoko S.I.K ketika dikonfirmasi tualnews.com, Selasa ( 21/11/2023) mengakui pihaknya baru meminta kesediaan Keluarga korban KS (19 ) untuk bisa autopsi jenasah, guna mencari penyebab kematian gadis remaja asal Desa Rumoin, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur ( SBT ) yang ditemukan meninggal dunia di jalan raya depan SPBU BTN UN Indah Kota Tual, minggu pagi ( 12 /11/2023).
” Kami baru minta kesediaan keluarga korban untuk bisa outopsi mencari penyebab kematian korban, ” Ungkap Kapolres Tual membalas pesan konfirmasi media ini via whatsaap.
Kapolres Tual mengakui, permintaan kesediaan autopsi jenasah, karena keterangan di visum belum menyebutkan penyebab kematian korban.
” Namun keluarga korban masih berembuk untuk bisa outopsi atau tidak, ” Kata Kapolres Tual, AKBP Prayudha Widiatmoko S.I.K.
Diduga Korban Perempuan 17 Tahun Asal SBT Dianiaya Hingga Meninggal Dunia di Tual
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, patut diduga salah satu perempuan berinsial SK ( 17 ), asal Desa Rumoi, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur ( SBT ) dianiaya dalam bentuk tindakan kekerasan hingga meninggal dunia.
Kejadian ini patut diduga korban dianiaya dan ditemukan meninggal dunia di jalan raya, tepat di depan SPBU BT Kota Tual, Minggu dini hari ( 12/11/2023) pukul 02.30 WIT.
Keluarga korban, Rudy Kolatfeka kepada media ini di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara minggu siang membenarkan kejadian ini.
” Benar, korban SK, umur 17 tahun meninggal dunia dan saat ini ada di RSUD Karel Sadsuitubun untuk visum dokter, ” Ungkapnya.
Kata Kolatfeka, keluarga baru mengetahui kejadian ini minggu pagi pukul 08.30 WIT, setelah korban sudah ada di RS.
” Kami selaku keluarga baru mengetahui setelah korban di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. Namun dari tanda – tanda kekerasan di sekujur tubuh korban, kami menduga korban meninggal dunia setelah dianiaya, ” Jelasnya.
Diakui, korban tinggal bersama Bapak piara di BTN UN Indah Kota Tual dan kejadian ini terjadi pukul 02.30 WIT.
Kolatfeka minta Kapolres Tual segera mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan ini dengan menangkap para pelaku.
” Kami dari keluarga kecewa hingga saat ini tidak ada tanggapan polisi untuk usut dan tangkap pelaku, ” Kesalnya.
Dia menjelaskan, saat ini korban ada di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dan sudah diambil visum dokter.
” Kami keluarga siang ini akan antar pulang korban ke pulau Teor, Kabupaten SBT, melewati lokasi pasir panjang, ” Ujarnya.
Rudy Kolatfeka minta Kapolres Tual segera menangkap para pelaku yang diduga membunuh korban.
Sementara itu Ketua RT 02 / RW 05 BTN Indah Kota Tual, M.S. Kilian, S.Pd kepada media ini, minggu siang ( 12 /11/2023) mengakui korban tinggal dirumahnya sudah satu minggu.
” Korban tinggal dengan kami, sejak sabtu sore pukul 18.00 WIT keluar rumah tanpa ada pemberitahuan, ” Ujarnya.
Kata dia, setelah kejadian korban dibunuh di perempatan SPBU BTN Indah Kota Tual, minggu dini hari baru ada yang datang melaporkan, namun setelah ke TKP, korban sudah dibawah ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
Diakui, korban tamatan SMP, umur 17 tahun, karena ketinggalan kapal untuk pulang ke SBT, akhirnya tinggal bersama keluarga di Desa Fiditan, setelah itu datang tinggal BTN UN Indah Kota Tual.
Kilian mengaku orang tua korban tinggal di SBT, Bapaknya asal SBT dan Mama asal Desa Letvuan, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara.
Dikatakan, pasca kejadian, Satreskrim Polres Tual bersama mobil patroli turun di BTN UN Indah Kota Tual.
Dari hasil identifikasi korban di RS, patut diduga korban dianiaya hingga meninggal dunia.
Hal ini terbukti dari tanda – tanda memar di sekujur tubuh korban, seperti tanda memar di dada dll.
Hingga saat ini, penyidik Satreskrim Polres Tual telah memeriksa puluhan saksi dalam kasus ini, namun belum menemukan gambaran pelaku dugaan penganiayaan terhadap korban KS hingga meninggal dunia.