Gadis SBT Meninggal di Tual, Kapolres Akui Masih Lidik dan Periksa CCTV

Kapolres tual akbp prayudha saat konferensi pers sabtu 4 februari 2023
Kapolres Tual AKBP Prayudha saat Konferensi Pers Sabtu 4 Februari 2023

Tual News – Kapolres Tual, AKBP Prayudha Widiatmoko S.I.K, ketika dikonfirmasi tualnews.com, via whatsaap ( WA ), Selasa ( 14 /11/2023) membenarkan kasus meninggalnya salah satu gadis asal Desa Rumoin, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur ( SBT ) di pertigaan SPBU BTN UN Indah Kota Tual, berinsial KS ( 17 ) minggu dini hari ( 12 /11/2023) pukul 02.30 WIT masih dalam penyelidikan polisi

” Sementara ini,  kami masih melakukan pemeriksaan saksi – saksi yang mengetahui kronologis kejadian dan periksa cctv yang berada di sekitar lokasi kejadian, ” Ungkapnya.

Korban yang berada di rsud karel sadsuitubun langgur minggu pagi 12 november 2023
Korban Yang Berada Di Rsud Karel Sadsuitubun Langgur Minggu Pagi 12 November 2023

Kapolres mengakui penyidik Polres Tual juga masih melakukan penyelidikan terkait kronologis kasus ini.

” Kami masih lidik, setelah korban keluar dari rumah terakhir kali dan sampai bisa berada di tempat tersebut, ” Ujarnya.

Diakui, penyidik masih terus mencari saksi – saksi yang sempat bertemu dengan korban sebelum kejadian.

Kapolres Tual menghimbau masyarakat Kota Tual yang mengetahui kronologis kejadian atau mempunyai informasi soal kejadian yang terjadi dapat membantu penyidik Polres Tual.

” Kami juga menghimbau masyarakat yang mengetahui kronologis kejadian tersebut atau mempunyai informasi kronologis sebelum kejadian untuk membantu kami buat terang kejadian yang terjadi, atau mengetahui siapa saja yang bersama korban sebelum terjadinya kejadian, ” pintah Kapolres Tual.

Ini bukti laporan polisi keluarga korban asal sbt di polres tual, minggu 12 november 2023
Ini Bukti Laporan Polisi Keluarga Korban Asal Sbt Di Polres Tual, Minggu 12 November 2023

Diduga Korban Perempuan 17 Tahun Asal SBT Dianiaya Hingga Meninggal Dunia di Tual

Seperti diberitakan tualnews.com sebelumnya, patut diduga salah satu perempuan berinsial SK ( 17 ), asal Desa Rumoi, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur ( SBT ) dianiaya dalam bentuk tindakan kekerasan hingga meninggal dunia.

Kejadian ini patut diduga korban dianiaya sebelum meninggal dunia, tepat di pertigaan SPBU BT Kota Tual, Minggu dini hari ( 12/11/2023) pukul 02.30 WIT.

Keluarga korban, Rudy Kolatfeka kepada media ini di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara minggu siang ini membenarkan kejadian ini.

” Benar, korban SK, umur 17 tahun meninggal dunia dan saat ini ada di RSUD Karel Sadsuitubun untuk visum dokter, ” Ungkapnya.

Kata Kolatfeka, keluarga baru mengetahui kejadian ini minggu pagi pukul 08.30 WIT, setelah korban sudah ada di RS.

” Kami selaku keluarga, baru mengetahui setelah korban di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. Namun dari tanda – tanda kekerasan di sekujur tubuh korban, kami menduga korban meninggal dunia setelah dianiaya, ” Jelasnya.

Diakui, korban tinggal bersama bapak piara di BTN UN Indah Kota Tual dan kejadian ini terjadi pukul 02.30 WIT.

Kolatfeka minta Kapolres Tual segera mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan ini dengan menangkap para pelaku.

” Kami dari keluarga kecewa hingga saat ini tidak ada tanggapan polisi untuk usut dan tangkap pelaku, ” Kesalnya.

Dia menjelaskan, saat ini korban ada di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dan sudah diambil visum dokter.

” Kami keluarga siang ini akan antar pulang korban ke pulau Keshui dan Teor, Kabupaten SBT, melewati lokasi pasir panjang, ” Ujarnya.

Rudy Kolatfeka minta Kapolres Tual segera menangkap para pelaku yang diduga membunuh korban.

Sementara itu Ketua RT 02 / RW 05 BTN Indah Kota Tual, M.S. Kilian, S.Pd kepada media ini, minggu siang ( 12 /11/2023) mengakui korban tinggal dirumahnya sudah satu minggu.

” Korban tinggal dengan kami, sejak sabtu sore pukul 18.00 WIT keluar rumah tanpa ada pemberitahuan, ” Ujarnya.

Kata dia, setelah kejadian korban dibunuh di perempatan SPBU BTN Indah Kota Tual, minggu dini hari baru ada yang datang melaporkan, namun setelah ke TKP, korban sudah dibawah ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.

Diakui, korban tamatan SMP, umur 17 tahun, karena ketinggalan kapal untuk pulang ke SBT, akhirnya tinggal bersama keluarga di Desa Fiditan, setelah itu datang tinggal di BTN UN Indah Kota Tual.

Kilian menjelaskan, orang tua korban tinggal di SBT, bapaknya asal SBT dan Mama asal Desa Letvuan, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara.

Dikatakan, pasca kejadian Satreskrim Polres Tual bersama mobil patroli turun di BTN UN Indah Kota Tual.

Dari hasil identifikasi korban di RS, patut diduga korban dianiaya hingga meninggal dunia.

Hal ini terbukti dari tanda – tanda memar di sekujur tubuh korban, seperti tanda memar di dada dll.