Langgur, Tual News – Pemasangan tanda larangan adat Kei yang dikenal dengan Sasi ( Hawear-red), senin sore ( 30 /10/2023) pukul 17.00 WIT di jalan utama Bandara Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara, secara resmi dicabut senin malam pukul 22.30 WIT.
Empat buah Sasi yang dipasang Raja Ibra ( Rat Kirkes), Agung Renwarin selama tujuh jam, akhirnya menemukan solusi terbaik untuk penyelesaian aspirasi yang disampaikan kepada Pemkab Malra.
” Benar, Sasi sudah dicabut, Senin malam pukul 22.30 WIT, karena ada solusi, ” Ungkap Raja Ibra singkat dalam pesan Whatsapp yang diterima media ini, senin malam.
Raja Ibra Tanam Empat Buah Sasi di Jalan Bandara Karel Sadsuitubun
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, Raja Ibra ( Rat Kirkes ), Agung Renwarin, Senin sore ( 30 /10/2023) pukul 17.00 WIT bersama perangkat melaksanakan pemasangan tanda larangan adat Kei atau dikenal dengan sebutan Sasi ( Hawear-red) pada empat titik jalan Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.
Raja Ibra ketika dikonfirmasi tualnews.com, via telepon selulernya membenarkan pemasangan sasi tersebut.
” Benar, saya sendiri yang turun pasang Sasi di jalan Tol masuk Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, pukul 17.00 WIT, ” Ungkapnya.
Renwarin mengakui, menindaklanjuti pertemuan bersama Bupati Malra, M. Thaher Hanubun tanggal 02 Oktober 2023 lalu, soal rencana pemasangan Sasi dan ada mediasi lalu disepakati pembayaran lokasi tanah itu di APBD Malra 2024.
” Selanjutnya satu minggu kemudian, saya mendatangi Plt Sekda Malra untuk meminta nota kesepakatan bersama ( MOU ), namun hingga saat ini tidak ada MOU, ” Sesalnya.
Raja Ibra mengaku, sebelum dirinya melaksanakan pemasangan tanda larangan adat Kei itu, ketika menjemput Gubernur Maluku, Murad Ismail di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Senin siang, pukul 11.30 WIT, hal ini sudah dilaporkan kepada Gubernur Maluku.
” Sebelum pasang Sasi, tadi waktu jemput Bapak Gubernur Maluku di Bandara Karel Sadsuitubun, saya sudah laporkan dan kata Gubernur karena itu persoalan adat, sehingga dia tidak mencampuri, ” katanya.
Dengan pencabutan sasi ini, actifitas jalan menuju Bandara Karel Sadsuitubun Langgur berjalan seperti biasanya, termasuk akses transportasi pesawat terbang tetap berjalan sesuai jadwal penerbangan.