Ambon, Tual News – Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Taekwondo Provinsi Maluku dinilai gagal, pasca tidak meraih satupun medali pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVI Tahun 2023, di Palembang beberapa waktu lalu.
” Kegagalan Taekwondo Maluku pada event nasional itu, merupakan kemunduran PPLP dalam menciptakan atlet berprestasi. Ini menandakan PPLP dalam mempersiapkan atlet tewakondo menuju POPNAS, dianggap tidak berjalan dengan baik, ” Sesal Anggota Komisi IV DPRD Maluku, Hengky Pelata di Ambon, senin (18/09/2023).
Hal bagi Pelata, PPLP taekwondo gagal di Maluku.
” Saya merasa prihatin, dan gelisah terhadap kegagalan atlet Taekwondo Maluku, yang notabene direkrut dari atlet PPLP dibawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku, ” Sorotnya.
Parahnya lagi, kata dia, atlet-atlet tersebut tidak mencakup seluruh potensi di 11 kabupaten/kota, namun hanya direkrut pada beberapa wilayah terdekat seperti di Kota Ambon, Maluku Tengah dan wilayah seram.
” Hal ini membuktikan rekrutmen atlet di PPLP tidak melalui teleskoting, atau pemilihan secara prosedur, termasuk berkoordinasi dengan dirinya yang merupakan Ketua Taekwondo Maluku, ” Sinis Pelata.
Anggota DPRD Maluku ini menegaskan, dalam SOP taekwondo harus melalui koordinasi bersama Pemprov, dan pihak terkait.
” Teleskoting juga harus dilakukan oleh pelatih, Dispora, dan saya selaku ketua Taewkondo tidak tahu menahu akan hal itu, begitu juga mekanisme seleksi. kecenderungan merekrut atlet PPLP hanya di Kota Ambon, Maluku Tengah dan bagian seram, sementara di bagian tenggara raya tidak pernah direkrut,”bebernya.
Hal yang sama juga kata dia, dalam perekrutan pelatih yang direkrut Dispora melalui KONI untuk melatih atlet di PPLP.
“Dulu itu setahu saya, setiap rekrutmen atlet dan pelatih, saya yang tanda tangan rekomendasi atlet, tapi hari ini dispora melalui KONI buat seleksi tanpa ada koordinasi dengan saya,” kesalnya.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh, dan menindaklanjuti hasil Musyawarah Nasional Taekwondo.
” Hal ini dimaksudkan agar rekrutmen atlet dan pelatih, tidak lagi dilakukan berasaskan kedekatan dengan KONI maupun Dispora, tetapi sesuai kemampuan, dan kualitas yang dimiliki secara adil, dan profesional, ” Tegas Pelata.
Ketegasan ini kata dia, sebagai upaya dalam mengembangkan, dan mengembalikan kejayaan Taekwondo di Provinsi Maluku.
“Sebagai ketua taekwondo ini menjadi sebuah catatan, perekrutan harus semua kabupaten, jangan nepotisme untuk pengembangan Taekwondo di Maluku,”pungkasnya.