Langgur, Tual News – Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun berharap ke depan, Museum Siwalima Maluku dapat mengakomodir perjalanan sejarah Nen Dit Sakmas, sebagai pelopor sejarah hukum adat Kei Larvul Ngabal, yang menjadi filosofi hidup orang Kei.
” Malra adalah bagian dari Maluku dan menjadi satu dari dua Kabupaten tertua di Provinsi Maluku, sehingga Nen Dit Sakmas layak mendapat tempat di Museum Siwalima Maluku, ” Tegas Bupati Malra dalam amanatnya yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara, Umar Hanubun, pada pembukaan pameran keliling Museum Siwalima Maluku, di SMA Negeri 3 Malra, Rabu ( 18 /10/2023).
Hanubun dalam amanatnya berharap pameran keliling Siwalima Maluku selama dua hari di Kabupaten Malra, dapat diikuti para siswa – siswi tingkat SD, SMP dan SMA.
” Saya minta dibuatkan jadwal, hingga para siswa SD hingga SMA dapat mengikuti pameran ini, ” Pintah Bupati Malra dalam amanatnya yang dibacakan Kadis Pendidikan.
Bupati juga minta agar pameran keliling Museum Siwalima Maluku tidak hanya terpusat di Kota Langgur, namun ke depan dapat menyentuh seluruh wilayah Kei Kecil dan Kei – Besar.
Bupati Malra berharap dengan memahami filosofi perjalanan Nen Dit Sakmas, harkat dan martabat perempuan Maluku akan diangkat dan lebih dikenal.
Pameran Siwalima Diharapkan Beri Nuansa Rekreasi Sambil Belajar
Sementara itu Kepala Museum Siwalima Maluku Darwin J.Lawalata, dalam sekapur sirih pada pembukaan pameran keliling Museum Siwalima berharap kegiatan itu dapat memberikan nuansa rekreasi sambil belajar.
” Pameran di Langgur ini diharapkan memberikan nuansa rekreasi sambil belajar kepada masyarakat, khususnya generasi muda, peserta didik, untuk mengenal lebih dekat benda – benda bernilai sejarah, ” harapnya.
Kata Lawalata, jika para siswa / i tidak mengenal dan paham akan benda -benda bernilai sejarah, satu ketika anak cucu nanti tidak lagi memiliki apresiasi atas budaya sendiri.
” Bahaya laten yang kini melanda bangsa di dunia, akibat terkikisnya nilai – nilai luhur budaya, ” Ujarnya.
Untuk itu kata Lawalata, Museum Siwalima Maluku hadir melalui pameran keliling untuk memberikan penguatan, pengetahuan tentang jati diri anak bangsa dan anak negeri.
” Kekuatan moral akan menjamin ketahanan pribadi masyarakat untuk menghadapi perubahan jaman yang terus terjadi, ” Pesan Kepala Museum Siwalima Maluku.
Untuk diketahui UPTD Museum Siwalima Provinsi Maluku berdiri sejak tahun 1973.
Hingga kini memiliki 5.300 buah koleksi, terdiri dari 10 jenis koleksi dan saat ini terus bertambah.
Sementara itu ketua panitia pameran keliling Museum Siwalima Maluku, Irene Kiriwenno dalam laporanya mengaku kegiatan ini sebagai media untuk memperkenalkan tugas dan fungsi Museum kepada masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara.
Kata Irene, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada tingkat kab / kota, Kecamatan hingga pedesaan.
Tema kegiatan ini kata dia adalah, sejarah perjuangan Maluku dalam kemerdekaan dan pembangunan.
Dikatakan pelaksanaan kegiatan di SMA Negeri 3 Maluku Tenggara, berlangsung dua hari sejak tanggal 18 – 19 Oktober 2023.
Pembukaan pameran keliling Museum Siwalima Maluku, ditandai pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara Umar Hanubun.