Ambon, Tual News – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Rovik Akbar Afifudin, mengecam manajemen pelayanan kesehatan di RSUD Haulussy Ambon.
Kecaman Rovik sangat beralasan, karena akibat aksi yang dilakukan tenaga medis, merupakan anti klimaks atas kebijakan Direktur Utama (Dirut) Nasarudin.
” Kejadian ini sudah anti klimaks sebenarnya yang dilakukan tenaga dokter. Saya tahu betul tenaga dokter itu tidak mungkin mau melakukan hal-hal seperti itu. Jadi, saya kira pimpinan RSUD juga tidak punya solusi untuk mereka, ” Sesal Rovik kepada sejumlah media di Ambon, Senin (14/8/2023).
Kata dia, selama ini pimpinan RSUD Haulussy tidak bisa melihat mana itu kebijakan, dan mana itu keputusan, padahal mereka selalu berlindung dibalik aturan.
Rovik mengakui, persoalan manajemen RSUD Haulussy telah disampaikan dalam rapat, baik di Komisi maupun Badan Anggaran (Banggar).
“ Jadi presepsi soal bagaimana menangani masalah tenaga guru dan dokter yang berimplikasi untuk banyak orang, itu harus dipandang berbeda dengan menangani hal-hal yang tidak seperti saya maksudkan tadi. Kita butuh konsistensi Pemerintah daerah karena ini masalah serius. Jangan lihat dokternya melainkan pasiennya, kita harus punya rasa sense,” Pintanya.
Anggota DPRD Maluku ini menilai, manajemen RSUD Haulussy sudah sakit, sehingga perlu dilakukan pembenahan.
” Perlu ada intervensi Pemda Maluku, salah satunya dengan menggantikan Direktur Nazarudin, sebagai upaya menyelamatkan RSUD Dr. Haulussy, ” Tegasnya.
Dia katakan, benar itu rumah sakit, namun itu rumah sakit yang sudah sakit kronis.
” Jadi saya kira yang paling mudah ganti Kepalanya. Kan dia sudah ikut tes jabatan di salah satu rumah sakit, dia tidak punya itikad untuk kita, diganti saja kok lama banget. Dia tidak serius disini, Sekda tahu itu loh, tinggal ganti kok susah,” Sorot Rovik