Tual News – Pemerintah Kota Tual dalam sehari dua akan menggandeng TNI – Polri untuk membeckup Satpol PP dalam menindak tegas para pedagang ikan, sayur dan sembako yang masih berjualan di pasar masrum, kembali berjualan di pasar baru UN Kota Tual.
Hal ini tertuang dalam hasil kesimpulan Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) DPRD Kota Tual, Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, S.E bersama para pedagang pasar, Jumat malam ( 18 /8/2023).
RDP yang dipimpin Ketua DPRD Kota Tual, Hasan Syarifudin Borut, S.E yang dihadiri Wawali Tual, pada intinya menjawab tuntutan dan keluhan para pedagang pasar baru UN Tual yang selama ini mengalami penurunan pendapatan, akibat tidak ada masyarakat yang datang menyambangi pasar tersebut.
” Bapak Wakil rakyat, katong terlalu sakit, dagangan sepi pembeli, karena warga yang datang di pasar baru UN harus keluarkan biaya transportasi sebesar Rp 50.000, hanya untuk membeli setumpuk ikan seharga Rp 20.000, ” Ungkap pedagang ikan pasar baru UN, Hasan Rahanyamtel dalam RDP tersebut.
Rahanyamtel mengaku dalam sehari satu blog ikan yang dijual tidak habis, karena tidak ada pembeli yang datang.
” Kalau seperti ini terus terjadi, katong mau kasih makan anak isteri bagaimana ?, sedangkan anak saya ada sekolah di Ternate, bapak ibu wakil rakyat enak, setiap bulan terima gaji, lalu katong ini bagaimana ? ” Keluhnya.
Pedagang sayur, ibu Sophia minta tindakan tegas segera dari pemerintah daerah untuk merelokasi para pedagang yang masih berjualan di pasar masrum kembali berjualan di pasar baru UN.
” Kami harap para pedagang yang masih berjualan di pasar bawah naik ke pasar UN, dagangan kami sepi pembeli, setiap hari kami hanya tidur jaga dagangan, ” Keluh pedagang sembako, Ishak asal Ternate.
Wawali Tual Klarifikasi Tidak Pernah Instruksi Pedagang Berjualan di Pasar Masrum
Menyikapi aspirasi para pedagang ikan, sayur dan sembako dari Pasar baru UN, Wawali tual mengklarifikasi issu tidak benar yang dihembuskan oknum tidak bertanggungjawab, kalau dirinya menginstruksikan para pedagang berjualan di pasar Masrum Tual.
” Saya klarifikasi tidak pernah izinkan orang jualan dibawah, ” Tegasnya.
Wawali mengaku, tidak diperkenankan para pedagang berjualan di pasar masrum yang sementara dibangun.
” Saya sudah instruksi Sat Pol PP Kota Tual tindak tegas pedagang yang masih berjualan disana, namun dua anggota Pol PP dipukul masyarakat, ” Sesal Wawali Tual.
Kata Tamnge, pasar masrum harus steril, sebab dirinya mendapat perintah pempus untuk dikosongkan dan dibangun.
” Saya heran kok, ada yang giring saya kasih icin mereka jualan dibawah. Saya minta berhenti sudah, karena saya tidak memilliki watak dan nurani seperti itu, ” Pintanya.
Menurut Wawali, banyak yang sudah dilakukan bersama Walikota Tual di Kota tual.
” Mari kita kerja sama baik, sehari dua kami akan koordinasi bersama TNI Polri untuk bersama – sama relokasi para pedagang yang berjualan dibawah naik ke pasar baru,” Ajaknya.
Pada kesempatan ini Wawali Tual perintahkan kadis Perhubungan Kota Tual untuk siapkan bus perhubungan mobil sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang ke pasar baru UN.
” Kami atas nama pemerintah Kota Tual sampaikan permohonan maaf. Saya tahub 2019 kunker di Kementerian perdagangan, ternyata kita diblaklist, karena anggaran 42 milyar bangun pasar di Kota Tual belum dimanfaatkan, ” Ungkapnya.
Namun kata Tamnge, masyarakat Kota Tual harus bersyukur, sebab saat kunker Presiden RI, Ir. Joko Widodo di Kota Tual, saat ini sudah ada anggaran 50 milyar bangun pasar masrum tahun anggaran 2023.
” Awalnya dana bangun pasar masrum Tual sebesar 35 M, tapi di tambah pempus untuk bangun pasar ikan jadi total 50 M, ” Terang Wawali Tual.