Menkumham Dorong Penguatan Teknologi Intelijen Keimigrasian

Img 20230823 wa0029

Jakarta, Tual News – Direktorat Jenderal Imigrasi perlu merumuskan berbagai strategi dan konsep yang konkret melalui pendekatan teknologi, politik dan keamanan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly kala membuka Focus Group Discussion Strategi Peningkatan Peran Intelijen Keimigrasian, Selasa (22/08/2023).

“ Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak negatif dalam aspek kejahatan internasional seperti human trafficking, perdagangan orang, narkotika hingga illegal fishing. Beberapa waktu lalu saya menerima pimpinan dari Google, beliau mengkhawatirkan artificial intelligence (AI) digunakan untuk hal negatif,” ungkap Menkumham.

Oleh karena itu, kata Yasona, Ditjen Imigrasi berperan penting dalam mendistribusikan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dan taktis terkait kebijakan.

” Intelijen keimigrasian khususnya, berperan mendeteksi dan mencegah ancaman yang berkaitan dengan kejahatan lintas negara, ” Pintanya.

Kata dia, penerapan regulasi dan pengembangan sumber daya manusia, berperan dalam mencapai hal tersebut.

Sementara itu, mendukung pernyataan Menkumham, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim mengaku informasi merupakan bisnis utama dari intelijen.

“Sehingga bagaimana kita dapat mengumpulkan informasi untuk kemudian dianalisis dan hasilnya diberikan guna kepentingan organisasi, ” Jelasnya.

Kata Silmy, baik untuk operasi, antisipasi
kemungkinan yang terjadi ke depan atau hal-hal yang penting dalam perumusan serta pelaksanaaan kebijakan.

Pada acara tersebut, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A. M. Hendro Priyono menegaskan penggalangan penting dilakukan untuk mendapatkan informasi dalam hal proses penyelidikan dan pengamanan.

“Fungsi intelijen tidak dapat direduksi, harus terdiri dari Lidpamgal (penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, ” Tegasnya.

Menurut Hendro, Ditjen Imigrasi mempunyai subjek hukum orang
asing yang berada di negara Indonesia, artinya intelijen berperan sentral dalam mencegah ancaman.

” Hanya melalui pengorganisasian yang baik dan menggunakan kecerdasan teknologi, kita dapat mengatasi ancaman ini,” terangnya dalam materi focus grup discussion intelijen keimigrasian yang juga diisi mantan Dirjen Imigrasi, Prof. Iman Santoso, dan pakar intelijen, Yohannes Wahyu Saronto.

Topik-topik yang difokuskan pada kegiatan tersebut antara lain pentingnya melakukan peran mitigasi komprehensif dengan memahami pola dan memetakan pergerakan target.

Untuk diketahui Border operation center, simplifikasi sistem aplikasi hingga pertimbangan menggunakan
AI pada sistem yang lebih canggih turut menjadi perhatian dalam diskusi tersebut.

Di sesi terakhir, perwakilan dari US Immigration and Customs Enforcement (ICE), Richard meminta penetapan organisasi dan penentuan tim kecil perlu
dilakukan dalam strategi intelijen.

US ICE juga menjelaskan tentang pengimplementasian program BITMAP dalam intelijen keimigrasian.

Direktorat Intelijen Keimigrasian (Direktorat Intelkim) telah berhasil menyingkap berbagai kasus penyelewengan oleh warga negara asing, seperti kasus penjamin fiktif, WNA Cina pemegang paspor Meksiko palsu hingga WN Vanuatu yang menggunakan identitas KTP WNI untuk bertanding di One Pride MMA.