PT Vilia Sumber Mas Pelaksana Gedung Pesparawi Malra Enam Milyar Yang Dibidik Jaksa

Img 20230716 wa0000

Langgur, Tual News – Berdasarkan data LPSE Kabupaten Maluku Tenggara, nama PT. Vilia Sumber Mas, sebagai pelaksana proyek pekerjaan gedung Pesparawi Kabupaten Malra, sumber dana APBD Malra tahun anggaran 2020 dan 2021 sebesar enam milyar lebih yang saat ini kasusnya sudah ditingkat penyidikan Kejaksaan Negeri Tual.

Dari data LPSE tahun 2020, PT. Vilia Sumber Mas, tercatat sebagai pemenang proyek pembangunan gedung Pesparawi tahap I tanggal 18 Juli 2020.

Proyek SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Malra ditenderkan dengan kode tender 1710618, pagu Rp 2,8 milyar serta HPS 2,8 milyar.

PT. Vilia Sumber Mas, ditetapkan sebagai pemenang tender dengan nilai penawaran Rp 2.504.156.000,00 dan nilai kontrak Rp 2.502.156.000,00.

Selanjutnya pada data LPSE Kabupaten Maluku Tenggara tahun anggaran 2021, tercatat PT. Vilia Sumber Mas sebagai pemenang tender proyek gedung Pesparawi tahap II Kabupaten Maluku Tenggara dengan nilai kontrak Rp 3.781.306.000, sumber dana APBD Malra tahun 2021.

Belakangan di tahun 2022, Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK ) Perwakilan Provinsi Maluku, sesuai hasil audit atas penggunaan keuangan negara itu, menemukan kekurangan volume pekerjaan pembangunan gedung Pesparawi tahun anggaran 2021 sebesar Rp 300 juta lebih.

Berdasarkan keterangan sumber media ini, menyebutkan kontraktor pelaksana pekerjaan, RL pasca hasil temuan BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku, sudah menyetor kembali kerugian keuangan negara dari hasil rekomendasi BPK yakni penyetoran tahap permata sebesar Rp 50 juta.

Selanjutnya baru pada minggu kemarin, kontraktor RL menyetor lagi Rp 200 juta lebih ke kas daerah, sesuai surat dari Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara.

Kasus ini sendiri sudah ada ditingkat penyidikan Kejaksaan Negeri Tual tahun 2023, sehingga publik menunggu hasil sidik Jaksa, untuk membuktikan dugaan mark up proyek pembangunan gedung Pesparawi Kabupaten Maluku Tenggara yang menghabiskan anggaran daerah enam milyar lebih tersebut.