Menkumham Promosi Kebebasan Beragama Indonesia di Parlemen Inggris

Img 20230725 wa0002

Inggris, Tual News – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mempromosikan kebebasan beragama Indonesia di hadapan anggota Parlemen Inggris, Fiona Bruce.

Yasona mengatakan pemerintah Indonesia memberikan pelindungan terhadap hak asasi manusia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan beragama.

” Indonesia merupakan negara Muslim terbesar, sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Dalam suasana keberagaman ini, pemerintah hadir memberikan kepastian hukum atas hak kebebasan pribadi masyarakat Indonesia, ” Tandas. Menkumham.

Sebagai negara Muslim terbesar dan negara demokrasi terbesar ketiga dunia, kata Yasona Indonesia terus mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia dari berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan beragama,

Kata Yasona dihadapa n delegasi Anggota Parlemen Inggris, kebebasan beragama Indonesia dijamin dan diatur dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 28 E ayat (1) dan pasal 29 ayat (2).

” Selain itu, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia turut menjamin kebebasan beragama sebagai salah satu hak atas kebebasan pribadi dalam pasal 22 ayat (1) dan (2), ” Ujarnya.

Yasonna menjelaskan selain agama Islam ada juga banyak agama lain di Indonesia dimana, ummatnya hidup berdampingan secara damai, saling menjaga ketika masing-masing merayakan hari besarnya.

” Kondisi seperti itu bisa terjadi karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, ” Jelasnya.

Pancasila, kata Yasonna, mampu menjadi payung yang menaungi beragam agama, kultur dan etnis di Indonesia sehingga masyarakat menghargai keberagaman dan toleran antar sesama.

“Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, punya landasan kuat menghargai kebhinekaan, kemanusiaan yang adil dan beradab serta menjaga persatuan Indonesia,” kata Yasonna di hadapan Bruce, Senin malam (24/07/2023) waktu setempat.

Dikatakan, pancasila mengajarkan semua warga Indonesia untuk bebas, tetapi bertanggungjawab.

” Semua umat beragama yakin pada kebenaran keyakinannya masing-masing, tetapi menghormati keyakinan orang lain sehingga masyarakat hidup dalam harmoni, berbeda, namun satu sebagaimana semboyan kami, Bhineka Tunggal Ika,” Terangnya.

Yasonna berharap pemerintah Indonesia dan Inggris dapat bekerja sama untuk mempromosikan kebebasan beragama, tidak hanya secara nasiona, tetapi pada level global.

” Promosi ini penting, mengingat Bruce merupakan utusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk Kebebasan Beragama dan Kepercayaan, serta ketua Aliansi Internasional Kebebasan Beragama atau Kepercayaan, ” Kata Yasonna.

Kata Menkumham, Indonesia mengharapkan dukungan dan saran dari Madam Bruce mengenai kerja sama untuk mempromosikan kebebasan beragama secara global dan nasional dalam masyarakat Indonesia yang beragam.

PadA kesempatan ini, anggota delegasi Parlemen Inggris, Bruce membenarkan masyarakat internasional telah mengakui kemampuan Indonesia dalam melindungi kebebasan beragama, meskipun mengalami berbagai tantangan dalam kondisi masyarakat yang majemuk.

” Untuk itu, Indonesia dipandang memiliki peran sentral terkait isu hak asasi manusia dalam konteks nasional dan global, ” Jelasnya.

Bruce berharap kerjasama Indonesia dan parlemen Inggris di bidang kebebasan beragama semakin meningkat.

Salah satu langkah kerja sama Indonesia dan parlemen Inggris adalah diadakan Konferensi Internasional tentang Literasi Agama, Lintas Budaya, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 13-14 November 2023 mendatang.

Konferensi diselenggarakan Kemenkumham bersama Institut Leimena, Pusat Internasional untuk Studi Hukum dan Agama di Brigham Young University Law School, dan Sekretariat Internasional Kebebasan Beragama yang berbasis di Amerika Serikat.

Bruce sendiri telah mengkonfirmasi kepastian untuk hadir sebagai salah satu pembicara dengan topik “Human Dignity and the Rule of Law: Global and Regional Outlook”.