Hanubun Berkisah Antar Semen Bantu Gereja Katolik Wain Sejak Awal

Fb img 1689388489768

Wain, Tual News – Bupati Maluku Tenggara, Drs Hi. M. Thaher Hanubun dalam amanatnya pada peresmian dan dedikasi Gereja Katolik Santo Paulus Wain, Kecamatan Kei Kecil Timur, Jumat malam ( 14 /7/2023) mengisahkan sebelum menjadi Bupati Malra, sudah membantu pembangunan gedung gereja Katolik Wain sejak awal.

” Tadi Ketua Panitia sudah laporkan, tapi tidak sebut ini panitia yang ke berapah. Kurang lebih 33 tahun, panitia ganti panitia, saya waktu datang disini terlibat secara langsung bawah semen untuk pembangunan gedung gereja Katolik Wain, ” Ungkapnya.

Kata Hanubun, apa yang dikisahkan, bukan apa – apa, namun sebelum menjadi Bupati Malra sudah membantu pembangunan Gereja Wain Katolik sejak awal.

” Kita buka mata dan hati, kalau jendela gereja Wain saat ini, waktu itu saya berusaha untuk buat bersama para tukang yang ada di Wain, ” Ujarnya.

Kata Bupati MTH, dirinya sudah pertanyakan kepada panitia soal jendela gereja itu yang tidak diganti, namun mereka menjawab biarlah itu menjadi kenangan buat Mohamad Thaher Hanubun.

Dikatakan, saat peresmian dan pemberkatan gedung gereja Katolik Watngon, dirinya satu mobil dengan Uskup Diosis Amboina saat itu, Mgr. Petrus Canisius Mandagi dan meminta Uskup untuk turun satu menit mendoakan gereja Katolik Wain agar secepatnya diselesaikan.

” Puji Tuhan, Bapak Uskup turun dan berdoa didepan gereja ini, sehingga malam ini terjadi peresmian dan dedikasi Gereja Katolik Santo Paulus Wain, ” Kata Hanubun.

Bupati MTH mengaku, usai gereja Katolik Wain didoakan Uskup Amboina, dirinya kucurkan bantuan hibah pertama sebesar Rp 750 juta, kemudian dilanjutkan bantuan hibah tahap kedua untuk penyelesaian gedung gereja Katolik Wain sebesar Rp 500 juta.

” Dorongan yang luar biasa untuk selesaikan gereja ini datang dari yang Mulia Uskup Senno Ngutra, mendoakan saya bersama panitia, pastor paroki dan umat Katolik Wain selesaikan pembangunan gereja tersebut, dan hari ini didedikasikan bersama, ” Ungkapnya.

Bupati Hanubun mengaku masih memiliki utang buat umat Wain, yakni pembangunan satu buah Masjid di Wain Ohoitom yang belum selesai dibangun.

” Pasti waktu dekat akan selesai atas dukungan Pimpinan dan Anggota DPRD Malra, termasuk saya minta bantu dukungan Anggota DPRD Provinsi Maluku, Saoda Tuanakota / Tethool untuk dorong bantuan anggaran 250 juta lagi akan selesai, ” Terangnya.

Pada kesempatan itu, Bupati MTH menegaskan, tanggal 4 September 2023, rumah Raja Wain diresmikan, walaupun belum ada Raja Wain.

” Walaupun belum ada Raja Wain, tanggal 4 September 2023, rumah Raja Wain diresmikan sebagai pusat budaya Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, ” Jelasnya.

Hanubun, katakan rumah Raja Wain jadi icont pusat budaya Kei, sesuai slogan Wain Maryadat ( Tuntunan – red ), karena disini pusat sejarah Dit Sakmas.

Hingga saat ini kata Bupati Malra, sejak kepemimpinan lima tahun yang akan berakhir tanggal 31 Oktober 2023, bersama DPRD Malra telah kucurkan bantuan untuk kegiatan keagamaan, dalam membangun tempat ibadah Gereja dan Masjid, melalui bantuan hibah sebesar Rp 128 milyar.

” 128 M untuk sarana ibadah, tidak menghentikan pembangunan fisik saat ini, seperti di Kei Besar listrik menyalah 24 jam, jaringan telkomsel 88 %, jalan hotmix dan air bersih sudah dirasakan warga Kei Besar, seperti yang dinikmati warga Ohoi Wain, ” Tegas MTH.

Diakhir sambutannya, Bupati Malra mengutip kata – kata Paus Fransiskus seperti ini.

” Dengar baik – baik, kalau ini diucapkan seorang pastor itu biasa, tapi kalau diucapkan seorang Haji harus dengar secara baik, ” Kisahnya.

Kata MTH, Paus Fransiskus berpesan, tidak ada orang tua yang sempurna, tidak ada anak sempurna, tidak ada suami atau istri yang sempurna, hari ini juga dirinya menyadari sebagai Bupati Malra, bukanlah pribadi sempurna.

” Demikian juga saya yakin, umat Wain bukanlah orang yang sempurna. Namun ingatlah kata Paus Fransiskus yaitu, yang menyempurnakan umat Wain, dan Bupati MTH adalah cinta yang terjalin diantara kita sebagai orang Kei, ” Pungkasnya.

Bupati berharap dari Gereja Katolik Santo Paulus Wain, doa untuk bangsa dan rakyat Indonesia, teristimewa doa bagi tanah evav dipanjatkan sehingga damai itu terpancar dari Desa Wain tercinta.

” Atas rahmat besar ini, saya ajak umat Wain untuk merasakan bahwa kita umat dan saya hanya sebuah bagian kecil, seperti ungkapan Santa Theresia dari Kalkuta yaitu biarlah diri kita digerakan oleh tangan Tuhan, bagaikan pensil berwarna ditengah pelukis. Lukislah keindahan, toleransi dan kedamaian serta fangnanan di tanah Kei tercinta, ” Ajak Hanubun.