Ambon, Tual News – Direncanakan Agustus 2023 mendatang, Gedung Baru Pasar Mardika Kota Ambon sudah mulai dioperasikan. Namun sayangnya Gedung dikerjakan dengan anggaran Rp 75 miliar itu tidak bisa menampung seluruh pedagang yang ada di pasar Mardika.
Dari total kurang lebih 4 ribu pedagang di pasar Mardika, Gedung bantuan Kementerian Perdagangan itu hanya bisa menampung 1.304 pedagang.
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kota Ambon, didorong untuk membuat konsep penataan kawasan pasar Mardika, sehingga dalam pengelolaannya bisa tertata dengan baik.
“Harapan kami kalau nanti, misalnya hak pengelolaan pasar mardika mau diserahkan ke pemkot, maka Pemkot Ambon harus punya konsep penataan, termasuk didalamnya ada SOP,” Tegas Pansus Pasar Mardika, Jantje Wenno kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, selasa (20/06/2023).
Dikatakan, ada beberapa solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasi pedagang yang belum diakomodir dalam Gedung baru, yaitu membangun pasar baru, distribusi pedagang ke pasar pasar yang sudah ada, atau membiarkan mereka berdagang diatas trotoar, bahkan yang terjadi saat ini lapak didalam terminal, namun hal itu sifatnya sementara.
“Karena itu harus dipikirkan pemkot saat ini, apabilah mendapat hak pengelolaan,” Ujarnya.
Konsep lainnya, kata Wenno berkaitan keamanan dengan melibatkan aparat kepolisian.
” Seperti kata kapolres harus ada CCTV, pos pengaman. Ini kewajiban pemerintah untuk menyiapkan supaya pasar itu bisa nyaman dan aman,” Terangnya.
Tak hanya itu, politisi Perindo itu juga mengingatkan Pemkot Ambon untuk membentuk satu asosiasi atau wadah tunggal yang menghimpun seluruh para pedagang, sehingga menjadi jembatan dengan pemerintah.
“Kesalahan masa lalu dari walikota ke walikota, namun menurut saya idealnya harus ada satu asosiasi, mereka ini akan menjadi jembatan antara pemerintah dengan pedagang, pasti koordinasi akan lebih gampang ketimbang ada empat atau lima asosiasi dengan anggotanya masing-masing,”pungkasnya