Ambon, Tual News – Panitia Daerah (Panda) Polda Maluku telah menetapkan empat calon siswa Taruna-Taruni Akpol tahun 2023 lulus terpilih.
Mereka selanjutnya akan mengikuti seleksi terpusat di Akpol Semarang, Jawa Tengah.
Keempat calon Akpol itu yakni tiga Taruna; Brian Lois Sopacua, Dimas Apriansyah Samak, dan Thimotius Keliduan. Sedangkan calon Taruni satu orang yakni Regita Anggraini Budiono.
“Seleksi yang kita lakukan secara terbuka dan transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua hasil langsung diketahui,” Tegas Wakapolda Maluku Brigjen Pol Stephen M. Napiun di Ambon, Selasa (4/7/2023).
Menurut Wakapolda seleksi Akpol yang dilakukan tidak tebang pilih.
” Kelulusan yang diraih tergantung kemampuan siswa itu sendiri. Jadi yang dinyatakan lulus ini merupakan calon-calon Taruna-Taruni terbaik dari Polda Maluku, sesuai nilai yang diperoleh,” jelasnya.
Atas kelulusan yang diraih 4 calon siswa Taruna-Taruni terbaik dari Maluku, Wakapolda mengucapkan selamat.
Wakapolda meminta mereka agar terus mempersiapkan diri secara baik.
“Kalian harus tetap berlatih dan belajar, karena di sana masih dilakukan tes lagi. Dan saya harap kalian semua yang berangkat ini, semuanya bisa lolos,” harapnya.
Kepada peserta yang dinyatakan lulus, tidak terpilih, Wakapolda berpesan agar tidak patah semangat, harus dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk mengikuti seleksi berikutnya.
“Khusus kepada kalian yang belum terpilih agar tetap semangat belajar, persiapkan diri lebih baik lagi kalau masih ada waktu untuk mengikuti seleksi berikutnya. Kalau kalian siapkan diri dengan baik, saya yakin seleksi berikutnya kalian bisa lulus,” Ajaknya.
Brigjen Napiun pun menjadikan Brian Lois Sopacua, calon taruna Akpol yang dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi, sebagai contoh dan motivasi kepada peserta yang belum terpilih.
Pasalnya, Brian sudah tiga kali mengikuti seleksi dan akhirnya berhasil meraih hasil maksimal.
“Saya memberikan apresiasi kepada yang menempati peringkat pertama (Brian), karena dia sudah tiga kali mengikuti seleksi dan akhirnya bisa lulus. Ini menandakan kalau dia tidak menyerah dan patah semangat saat dinyatakan tidak lulus dalam seleksi pertama maupun kedua, ” Ujarnya.
Wakapolda memberikan apresiasi kepada Brian, karena dia terus belajar, berlatih dan menyiapkan diri untuk menjadi yang lebih baik.
” Karena siapa yang gigih menyiapkan diri dengan baik, maka dia akan petik hasil terbaik,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, seleksi penerimaan anggota Polri baik itu Akpol, Bintara, maupun Tamtama, dilakukan secara transparan, profesional, dan objektif.
” Berbagai pihak independen dari eksternal Polri juga ikut dilibatkan sebagai pengawas. Sehingga peluang adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme tidak akan mungkin terjadi, ” Tegas Wakapolda Maluku.
Wakapolda minta para orang tua agar tidak berusaha menempuh cara-cara kotor agar anaknya bisa lolos, seperti percaya dengan adanya calo dan berbagai cara-cara kotor lainnya.
” Anak kalian hanya bisa lolos tergantung dirinya sendiri. Maka siapkan anak-anak kalian dengan baik, belajar, berlatih, jaga kesehatan dan selalu mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Kuasa,” pintanya.
Lebih lanjut disampaikan, yang lulus terpilih untuk mengikuti seleksi terpusat di Akpol saat ini berasal dari keluarga sederhana. Mereka bukan anak pejabat.
” Dengan persiapan fisik, mental, dan terus belajar secara maksimal, mereka bisa meraih hasil yang terbaik, ” Terangnya.
Kata Wakapolda Maluku, justru banyak yang tidak lulus saat ini berasal dari keluarga berada.
” Ini membuktikan bahwa Polri dalam proses penerimaan dilakukan secara transparan dan objektif. Siapa yang memiliki nilai terbaik, dialah yang dipilih. Bukan dipilih karena sogokan, atau melalui calo, atau KKN,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Brian Lois Sopacua merupakan calon Taruna Akpol yang berasal dari Polres Tual. Ayahnya adalah anggota Biddokkes Polda Maluku berpangkat Iptu.
Sementara Ibu dari pemuda kelahiran kota Tual itu seorang bidan di Puskesmas Un, kota Tual.
Pria 19 tahun itu memiliki nilai tertinggi yakni 75,82.
Di posisi kedua ada Dimas Apriansyah Samak. Pemuda 19 tahun kelahiran Waelete, Kabupaten Buru ini memperoleh nilai 71,87.
Ayahnya seorang pensiunan PNS, sedangkan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga.
Dimas merupakan calon Taruna Akpol yang berasal dari Polres Pulau Buru.
Pada peringkat ketiga terdapat Thimotius Keliduan. Pemuda 18 tahun kelahiran Bogor ini memiliki nilai 69,98. Ayahnya seorang PNS di kantor dinas pemberdayaan masyarakat dan desa kabupaten Kepulauan Aru. Sementara ibunya PNS di kantor dinas transmigrasi dan tenaga kerja.
Thimotius Keliduan adalah calon Taruna Akpol yang berasal dari Polres Kepulauan Aru.
Sedangkan untuk calon Taruni Akpol satu orang, yaitu Regita Anggraini Budiono. Ayahnya seorang anggota TNI AU di Lanud Pattimura dengan pangkat Sertu. Sementara ibunya adalah staf tata usaha di kantor stasiun meteorologi Pattimura.
Wanita 17 tahun kelahiran Ambon ini memperoleh nilai 61,43.
Regita merupakan calon Taruni Akpol yang berasal dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.