Langgur, Tual News – Ratusa basudara umat Islam dari Ohoi Wain Raja, Wain Ohoitom dan Wain Baru, sabtu (8/7/2023) mendatangi Ohoi Wain Katolik, sebagai kampung tetangga dan bersaudara dalam rangka mengantar yelim untuk membantu basudara umat Katolik Wain, menyongsong peresmian dan
penthabisan Gereja St Paulus Wain tanggal 14 juli 2023.
Kedatangan rombongan umat islam Wain Raja, di pimpin Imam Masjid, Alhuda Wain Raja, Ustad Gural Esomar.
Rombongan diterima sekretaris ohoi Wain, Udin Leisubun, BSO, tokoh adat dan ketua panitia Edy Belson Yaflean.
Setelah rombongan diterima secara adat Kei, kemudian diantar umat Katolik menuju Balai Ohoi Wain untuk prosesi adat dan penyerahan yelim.
Disaat yang sama, Umat Islam dari Wain Ohoi Tom, sebagai kampung tetangga, Ohoi Wain Katolik juga mengantar yelim, untuk membantu basudara umat Katolik Wain, sabtu (8/7/2023).
Rombongan umat islam Wain Ohoi Tom, dipimpin Tokoh Adat setempat, Nasir Leisubun.
Rombongan diterima kepala ohoi Wain, Abdul Wahab Leisubun,BSO, tokoh Adat ohoi wain, bersama Ketua Panitia Edy Belson Yaflean.
Tokoh agama Wain Raja, Modhar Esomar kepada media ini mengatakan tradisi yelim sudah diatur leluhur Kei sejak dulu, sebab antara warga Islam Wain dan Wain Katolik adalah bersaudara.
” Kami dengan umat Katolik Wain adalah bersaudara. Jadi, kalau ada hajatan di basudara Katolik, kami datang dan hadir ikut membantu, sebaliknya ada kegiatan di Wain Islam, basudara Katolik ikut datang membantu, bekerja sama secara gotong royong, ” Ungkap Tokoh Adat Wain Raja.
Esomar mengaku bangga dengan tradisi adat Kei pengantaran yelim untuk membantu basudara umat Katolik Wain, dalam rangka peresmian dan penthabisan Gereja Katolik Wain, yang makin hari mulai hilang.
” Saya harap tradisi ini tetap hidup dan diwariskan kepada anak cucu, agar hubungan kekeluargaan dan kekerabatan antar orang saudara terus terjalin untuk selamanya, ” Harapnya.
Sementara itu Tokoh Pemuda Wain Raja, Hasan Basri Esomar, berkomitmen bersama generasi muda Wain tetap menjunjung tinggi tradisi adat dan budaya Kei seperti yelim, untuk menjaga persatuan dan toleransi antar umat beragama di Kepulauan Kei.
” Kami pemuda wain baik Islam dan Kristen akan tetap menunjukan kepada dunia, kalau Ohoi Wain adalah kampung toleransi antar umat beragama, ” Tegas Esomar.
Ditempat terpisah, Tokoh Adat Wain Ohoitom, Nasir Leisubun mengakui Ohoi Wain, baik Islam dan Kristen adalah satu kampung bersaudara, sehingga kedatangan basudara Islam untuk membantu basudara umat Katolik Wain, dalam rangka peresmian dan penthabisan Gereja Katolik Wain tanggal 14 Juli 2023, merupakan tradisi adat budaya Kei, yang sudah diwariskan sejak para leluhur.
” Kedatangan kami umat Islam, menunjukan kalau Wain adalah satu kampung bersaudara, ” Tegas Leisubun.
Dikatakan, warga Ohoi Wain, baik Islam dan Katolik, berasal dari satu rahim ibu, hanya agama yang memisahkan. Namun itu bukan menjadi persoalan, tapi sebagai perekat menjalin hubungan kekeluargaan dan persaudaraan.
” Wain sudah membuktikan sejak dulu, ada hajatan di kampung Islam, basudara Katolik datang membantu, sebaliknya seperti itu, sebab kami berasal dari satu rahim Ibu, ” Jelasnya.
Leisubun minta agar tradisi yelim terus dipertahankan dan diwariskan kepada anak cucu, untuk menyatukan hati ( Fangnanan – red )