Berkah Penjual Jajanan Embal di Kota Tual, Bisa Kuliahkan Empat Anak, Dua Lulus PT

Img 20230627 wa0026

Tual News – Sudah 19 tahun, perempuan paruh baya ini setia menunggu lapaknya di kawasan Pasar Masrum, Kota Tual.

Dia adalah Ibu Nuryani Taurotubun, penjual jajanan dari Embal (singkong beracun yang diolah jadi aneka jajanan lezat), kacang botol, hingga jajanan khas Kota Tual lainnya.

Lapak kecil tersusun rapi penuh jajanan khas Kei itu, didominasi olahan Enbal yang telah disulap menjadi aneka jajanan istimewa di mulut.

Enbal atau embal (singkong sianida) dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti hati, persegi tipis, dan bentuk-bentuk lainnya dengan aneka rasa seperti kacang, coklat, hingga keju.

Perempuan berjiwa tangguh yang akrab disapa dengan sebutan Mama Yani itu harus menjajakan jualannya dengan penjual lainnya setiap hari.

Walaupun demikian, Mama Yani tetap semangat dan yakin sungguh bahwa setiap orang punya rezeki tersendiri.

Hasil jualannya setiap hari ditabung untuk biaya pendidikan anak-anaknya.

Dua dari empat anaknya telah berhasil menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ( PT ).

Sementara dua lainnya masih belajar di kampus ternama di Jawa Timur.

Hal tersebut merupakan hasil dari kerja kerasnya seorang Mama Yani dengan penuh kesabaran dan air mata.

“Hasil penjualan embal kacang dan kacang botol, saya dapat sekolahkan empat anal di perguruan tinggi, bahkan dua sudah wisuda,” Ungkap Mama Yani kepada tualnews.com, Rabu (15/6/2022)

Mama Yani mengaku pendapatan dari hasil penjualan makanan khas Kei itu tidak seberapa, namun dia selalu menyisikan hampir separoh pendapatan untuk ditabung buat biaya pendidikan anak – anaknya.

Jajanan Enbal yang di jual mama Yani dikemas per 30 potong untuk satu kemasan untuk Enbal rasa coklat dan keju.

Mama Yani menjual jajanan embal mulai dari harga Rp 25 ribu per kemasan. Sementara untuk Enbal rasa coklat dibandrol mulai Rp 20 ribu per 3-4 kemasan.

” Rata-rata, saya bisa menjual kurang dari 20 kemasan setiap harinya, belum terhitung kacang botol, ” Ujar Mama Yani.

Dia sendiri membuka lapaknya sejak pukul 07.00 pagi hingga malam, terkadang hingga pagi lagi bila ada kapal Pelni yang bersandar di pelabuhan Yosudarso Kota Tual.

“Biasanya ramai saat kapal Pelni masuk, jadi bisa jualan sampe pukul 03.00 dini hari,” Katanya.

Saat jualan malam hari, Mama Yani selalu ditemani suaminya, bergantian jika sudah kecapaian.

Mama Yani mengaku sangat mensyukuri apa yang dijalani, karena kerja kerasnya anak – anak bisa belajar hingga perguruan tinggi.

“Pendidikan anak sangat penting, ” Tandas Mama Yani penuh semangat.