Tual News – Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Tual, Abdul Fata Tukloy, S.Pd, M.Pdi kepada tualnews.com, Rabu ( 31 /5/2023) menegaskan kejadian salah satu siswi korban terkena panah wayer, Selasa ( 30 /5/2023), berada diluar pagar lingkungan sekolah, ketika jam pulang, sehingga hal ini menjadi tanggung jawab semua komponen masyarakat.
Penegasan ini disampaikan Kepsek, mengklarifikasi pemberitaan Media Tual News, dengan judul ” Polres Tual Tahan Terduga Pelaku Yang Panah Siswi SMU Negeri 1 Tual “.
” Perlu saya tegaskan, tidak benar siswa / i membawah alat tajam masuk lingkungan belajar, karena setiap hari kami lakukan swiping, ” Tegasnya.
Tukloy mengakui, saat kejadian dirinya tidak mengetahui, sebab sedang rapat kerja bersama para Kepsek SMA.
” Karena ada kegiatan di sekolah, para guru pulangkan siswa / i SMU N 1 Tual jam 12.00 WIT. Informasi dari guru, korban yang kena panah wayer saat itu sedang menunggu transportasi pulang tepat didepan Kantor Kejari Tual, namun arah panah wayer dari atas turun kena korban, sekitar pukul 12.30 WIT, ” Ungkapnya.
Diakui, kalau ada yang mengatakan pihak sekolah lalai, karena para siswa membawah alat tajam di sekolah itu tidak benar.
” Tidak benar siswa bawah alat tajam ke sekolah, sebab kita di sini semua apel pembinaan setiap pagi, apa lagi ada program sekolah dengan nama program anti kekerasan, ” Ujarnya.
Menurut Kepsek, ketika ada kekerasan apapun yang ada sekolah, dipastikan siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah.
” Di SMU N 1 Tual setiap hari dilakukan pembinaan melalui apel, sekaligus doa bersama, baru masuk belajar, ” Kata Tukloy.
Dikatakan, sebagai salah satu sekolah penggerak di Kota Tual, sangat menyesalkan kejadian tersebut.
” Kalau kejadian didalam sekolah, jadi tanggungjawab kami bersama para guru namun, jika kejadian itu terjadi di luar sana, sekolah tidak mampu dan tidak berdaya, sebab sudah merupakan tanggungjawab bersama, ” Terangnya.
Tukloy mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mengetahui kronologis dan akar permasalahan kasus itu terjadi.
” Kami berharap, Satreskrim Polres Tual bisa mengungkapkan akar masalah yang terjadi, jangan hanya fokus kepada pelaku atau korban, tapi bisa identifikasi siapa – siapa yang bertengkar, serta pemicu masalah, ” Harap Kepsek.
Menyoal salah satu terduga pelaku yang ditahan Satreskrim Polres Tual berinsial THR adalah siswa SMU N 1 Tual, Kepsek mengaku belum mengetahui, namun pasti ada tindakan tegas bagi setiap pelajar yang terlibat kekerasan yakni dikeluarkan dari sekolah.
Tawuran Antar Pelajar Bersama Kelompok Tak Dikenal
Sementara itu berdasarkan kronologis kasus yang diterima tualnews.com, menyebutkan tawuran antar siswa SMU Negeri 1 Tual dengan kelompok tak dikenal terjadi, Selasa 30 Mei 2023, sekitar pukul. 12.30 WIT.
Kejadian ini terjadi di sepanjang jalan raya umum Kompleks Tugu Sinar Pagi, Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual.
Menurut keterangan korban penganiayaan, Sandy Mangge, sekitar pukul 12.30 WIT, dirinya sementara duduk di portal menuju kompleks Sinar Pagi bagian atas, tiba – tiba datang sekelompok massa dari arah bagian bawah depan pintu masuk kompleks Sinar Pagi.
Kemudian, kata Sandy salah satu dari massa OTK, secara spontan langsung melakukan pemukulan terhadap dirinya.
Setelah mendapat pemukulan dari OTK, Sandi berupaya menghindar, dan bersama beberapa rekan siswa SMU N 1 Tual melakukan perlawanan dengan cara melempari kelompok tidak dikenal menggunakan batu.
Aksi saling melempar menggunakan batu terus berlanjut.
Sementara saksi mata lainya, J. Renyaan, mengaku saat itu baru pulang dari sekolah dan sementara kembali dari kios membeli minuman yang ada di dalam kompleks Sinar Pagi bagian atas.
Kata dia, saat tiba di dekat portal, melihat rekanya, Sandy Mangge telah dianiaya oleh OTK sehingga secara spontan, dirinya membantu melakukan perlawanan dengan aksi saling melempar batu.
Renyaan mengaku sempat melihat pelaku yang memegang busur dan anak panah melakukan aksi panah dari arah seputaran tugu Sinar Pagi ke arah depan jalan Kantor Kejaksaan Negeri Tual.
Kata dia, berselang beberapa waktu kemudian, adanya teriakan dari arah depan Kantor Kejari Tual, kalau ada siswi yang mendapat panah wayer.
Korban yang terkena panah wayer adalah siswi SMU Negeri 1 Tual, Salma Renleuw ( 16 ).
Saat itu korban baru pulang sekolah dan sedang menunggu angkutan mobil untuk pulang ke rumah, namun siswi ini terkena panah wayer pada bagian kaki betis sebelah kanan dan langsung dilarikan ke RS. Karel. Sadsuitubun Langgur untuk mendapatkan pertolongan medis.
Saat ini kondisi korban membaik, karena panah wayer yang tertancap di betis kaki kanan sudah dicabut dokter.