Ambon, Tual News – Satu minggu sudah kasus Penembakan Misterius “Petrus”, terhadap dua warga Itawaka, kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah berlalu.
Sayangnya, hingga kini pihak kepolisian belum bisa mengungkap pelaku dibalik penembakan yang menewaskan Guru Honorer SMA 4 Porto, Welma Hattu (41), dan Ronald Papilaya (52) yang mengalami luka pipi, akibat tembakan Orang Tidak Dikenal (OTK), senin (22/05/2023).
Alhasil kinerja kepolisian terus disorot publik Maluku, yang menanti langkah cepat dan terukur untuk mengungkap aktor penembakan tersebut.
Pasalnya peristiwa ini bukan baru terjadi saat ini saja, tetapi sudah berulang kali, sehingga dikhawatirkan mengancam stabilitas keamanan di bumi seribu pulau.
“Kepastian dari proses ini masyarakat harus tahu, jangan sampai terjadi lagi kejadian berulang, yang tentunya masyarakat dirugikan, dan takut karena tidak ada kepastian keamanan, karena pelaku belum juga terungkap,” Sorot Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Edison Sarimanela kepada wartawan di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, senin (22/05/2023).
Dikatakan, Polisi sebagai garda terdepan bangsa dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat harus tanggap, bekerja ekstra untuk mengungkap kasus ini.
“Prinsipnya alat negara tidak boleh kalah, untuk itu proses sidik mencari pelaku penembakan tersebut harus segera,
masakan alat negara bisa kalah dalam proses ini, ” Sesalnya.
Kata dia, tidak ada sesuatu yang menganjal atau medan kondisi geografis dan segala macam, dalam mengungkap kasus penembakan OTK tersebut.
Politisi Hanura itu mendesak, agar kasus ini secepat diungkap, sehingga tidak ada diksi, atau pemikiran buruk dari masyarakat terhadap kinerja Kepolisian, apalagi menielang pemilu legislatif 2024.
“Justru itu menjelang pemilihan legislatif dan segala macam keamanan harus dijaga. Supaya jangan terjadi hal hal yang tidak kita inginkan. Kapolda, Kapolres secepat mungkin proses hukum, intel hisa dijalankan secepat mungkin, supaya ada kepastian,” Pintanya.