Disetujui BPKP, Walikota Tual Geser Anggaran Rehabilitasi Rumah Pasca Konflik

20230530 172157 scaled

Tual News – Walikota Tual , Adam Rahayaan, S.Ag dalam amanatnya pada rekonsiliasi dan peletakan baru pertama pembangunan rumah warga kompleks Yarler dan UN pantai, pasca konflik selasa ( 30 /5/2023) mengakui Pemkot Tual sangat serius dan terus berupaya untuk secepatnya merehabilitasi kembali rumah warga Yarler dan UN Pantai yang rusak, akibat konflik beberapah waktu lalu.

” Untuk peletakan batu pertama hari ini, melalui perjuangan panjang, setelah kami dua kali lakukan konsultasi BPKP dan disetujui, baru dilakukan pergeseran anggaran dalam APBD Kota Tual untuk bangun kembali rumah penduduk yang rusak, akibat konflik, ” Jelas Rahayaan.

Kata Walikota Tual, saat peristiwa itu terjadi, dirinya sedang berada di Kota Ambon, mengikuti rapat stunting.

” Namun, atas komunikasi baik dengan tokoh-tokoh agama, saya pulang sore hari, untuk bersama TNI Polri jamin kamtibmas kondusif, sehingga konflik berangsur  pulih, ” Ujarnya.

Walikota Tual menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada TNI Polri, atas kerja sama baik dan sungguh-sungguh, bergandengan tangan bersama para tokoh masyarakat, agama dan para Raja, turun lapangan mengamankan kamtibmas.

Menyikapi kejadian itu, Rahayaan meminta para Ketua RT / RW harus proaktif dan bertindak cepat merespon setiap keadaan yang terjadi di lingkungan masing-masing.

” Belajar dari konflik ini, para Ketua RT / RW, harus mampu mendeteksi setiap hari apa yang terjadi dilingkungan, kalau ada sesuatu yang mencurigakan,  anda harus  bersikap, jangan biarkan berlarut, ” Pintanya.

Rahayaan, menyoroti agar jangan sampai kejadian sudah terjadi, dan melebar, baru semua pihak saling melempar salah kepada yang lain.

” Bagi saya, kalau itu terjadi, tandanya kita sama-sama gagal dalam mendidik dan bertanggung jawab di lingkungan masing-masing, ” Sorotnya.

Diakui, pasca kejadian konflik tersebut, Pemkot Tual tidak tidur, karena terus berupaya mencari solusi anggaran untuk penyelesaian bangunan rumah warga yang rusak akibat konflik.

Kata Walikota, konflik yang terjadi, Pemkot Tual sudah menyelesaikan penetapan APBD, sehingga harus mengambil solusi melalui pergeseran anggaran.

” Kami terus gelar rapat dan buka aturan, agar jangan salah dalam melangkah. Solusinya, Tim berangkat ke Ambon konsultasi dengan BPKP hingga dua kali, baru disetujui, ” Ungkapnya.

Kata dia, dari hasil konsultasi BPKP dua kali, akhirnya disetujui untuk dilaksanakan pergeseran anggaran APBD Kota Tual.

Walikota Tual mengajak warga kompleks Yarler dan Banda Ely untuk bersatu dan membaur seperti biasa.

” Mari kita membaur seperti biasa, jangan sampai acara selesai, ada yang masih sungkan-sungkan datang kesini, tegur dan sapa, ” Ajaknya.

Rumah Warga Yarler Yang Dibangun Tipe 3 X 6

Kepala Dinas Perkim Kota Tual, Upang Renur dalam laporanya menjelaskan
Tipe rumah yang dibangun ukuran 3 X 6 M2, yakni dua kamar tidur, ruangan teras, dapur dan MCK.

” Ini denah rumah yang kita bangun adalah tipe 3 x 6 dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan satu ruang tamu, ” Ungkap Kadis Perkim Kota Tual sambil menunjukan gambar rumah.

Kata Renur, rumah warga yang dibangun, menggunakan konsep rumah tumbuh.

” Jadi bentuk rumah seperti itu, bapak / ibu, kalau ada rezeki ke depan bisa melakukan pembangunan terhadap ruang-ruang yang ada di dalam rumah, ” Ujarnya.

Untuk diketahui total jumlah rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan akibat konflik antar dua kelompok warga Kota Tual sebanyak 97 buah rumah.

69 buah rumah penduduk warga kompleks Yarler dan UN Pantai yang rusak berat dan sedang, direhabilitasi dan dibangun kembali Pemkot Tual.