Rakor Pemkot Tual, Forkopimda dan Tokoh Agama Jelang Idulfitri Antisipasi Kamtibmas

Img 20230414 wa0045

Tual News- Pemerintah Kota Tual, Jumat sore ( 14/4/2023) menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda, para Tokoh Agama, dan FKUB dalam rangka menjaga situasi kamtibmas menjelang perayaan hari raya Idulfitri 1444 H/2023 M.

Walikota Tual, Adam Rahayaan S.Ag, M.Si memimpin langsung rakor tersebut di Aula Kantor Walikota Tual.

Img 20230414 wa0044

Rahayaan usai rakor bersama Forkopimda dan para Tokoh Agama, mengakui pelaksanaan rapat koordinasi itu merupakan agenda rutin setiap tahun, apalagi menjelang hari raya besar keagamaan.

” Ada dua hal yang dibahas dalam rakor ini yakni soal pelaksanaan malam takbiran Idulfitri dan minuman keras ( miras ) yang selalu jadi pemicuh kamtibmas di Kota Tual, ” Ungkap Walikota Tual.

Diakui, rakor yang dilaksanakan membahas dan membicarakan berbagai kemungkinan yang terjadi dan mengganggu jalannya perayaan atau ibadah sholat Idul Fitri nanti.

Terkiat perayaan malam Takbiran Idulfitri, kata Walikota Tual, dua tahun lalu, akibat kondisi Covid – 19, sehingga perayaan malam takbiran ummat Islam dirayakan di Masjid masing – masing, namun kondisi hari ini pasca pandemi Covid-19, akan dibicarakan, untuk diputuskan bersama.

” Biasanya hasil diskusi dari rapat Muspida, kita teruskan kepada setiap Desa, agar 2-3 hari sebelum perayaan Idul Fitri sudah dibacakan di depan jamaah agar diketahui, ” Ujarnya.

Walikota Tual mengakui pada tahun sebelumnya saat keadaan normal, pelaksanaan malam Takbiran Idulfitri, digagas bersama Pemerintah Daerah dan Tokoh Agama, digelar kegiatan yang lebih formal.

” Kalau di Kota Tual, biasanya pelepasan di depan Masjid Raya Tual, lalu kita semua buat rute malam Takbiran dimulai dari mana dan akhirnya di mana, ” Jelasnya.

Namun setelah dua tahun ini, kata Rahayaan pasti ada warga yang ingin meluapkan kegembiraan dan kerinduan mereka dalam menyambut Idulfitri, maka harus diputuskan bersama Forkopimda dan Tokoh Agama.

Terkait masalah miras, sebagai pemicuh konflik di Kota Tual, menurut Walikota Tual, hal ini harus mendapat perhatian semua pihak, karena kedua daerah ini sangat kesulitan memantau masuk dan keluar peredaran miras di masyarakat.

” Disini orang selundupkan miras sangat mudah, sebab ketika aparat keamanan perketat pengamanan di pintu masuk pelabuhan dan bandara, para penyelundupan miras bisa masuk dari kampung ke kampung, ” Katanya.

Untuk itu Walikota Tual berharap pengawasan peredaran miras harus melibatkan Aparatur Desa.

” Salah satu poin yang akan kita cantumkan dalam maklumat nanti yaitu, kita titik beratkan kepada aparat desa untuk berfungsi menjaga tempat-tempat yang patut diduga masuknya minuman keras, ” Harapnya.