Ratusan Mahasiswa dan LSM NTB Ikuti Gerakan Kampanye Perdamaian FingerPeace

Img 20230225 wa0010

Mataram, Tual News – International Women’s Peace Group (IWPG) Indonesia menggelar Gerakan Perdamaian FingerPeace di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada rabu (22/2/2023), pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan Rilis Pers yang diterima tualnews.com dari IWPG, menyebutkan, Logo “Action Peace Campaign FingerPeace” mengacu pada tanda V, yang digunakan sebagai singkatan dari Victory, sebagai isyarat kemenangan selama Perang Dunia II.

” Hal Itu dibuat dengan keinginan yang sangat kuat untuk memenangkan perdamaian dan mengakhiri perang global,” Tandas Branch Manager IWPG Indonesia, Ana Milana di Mataram, Lombok.

Kata Ana, aksi yang digelar di Kampus UIN Mataram tersebut dihadiri Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Mataram, Dr. H. Lukman Hakim M.Pd; Wakil Dekan III, Dr. Backtiar, M.Pd;
Ketua Prodi Sosiologi Agama, Dr. Nurudin Sag M.Si; Aktivis LSM Solidaritas Perempuan, Nurul Hidayah, bersama sekitar 150 orang mahasiswa dan 50 orang aktivis LSM se-NTB.

Acara itu dimulai dengan kuliah kelas perdamaian yang disampaikan Ana Milana.

Pelaksanaan kuliah diselingi dengan nonton bareng video tentang “Nilai Saya dan Awal Perdamaian”.

Menurut Ana, video itu adalah salah satu
modul pelajaran pelatihan pengajar perdamaian yang diselenggarakan IWPG bagi calon-calon pengajar perdamaian.

Pada kesempatan ini, IWPG juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) bersama Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Mataram, serta LSM Solidaritas Perempuan Mataram.

Diakui, UIN dan Solidaritas Perempuan sudah lama menjadi mitra, sehingga LSM tersebut sering menjadi tempat praktek kerja lapangan (PKL) bagi para mahasiswa.

Seusai kuliah kelas perdamaian, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan gerakan para mahasiswa dan aktivis
LSM serta civitas akademika UIN Mataram dengan membentangkan spanduk bertuliskan
“Gerakan Kampanye Perdamaian FingerPeace”, sambil menyerukan seruan perdamaian.

Acara dikemas cukup menarik, para mahasiswa dan semua peserta juga serentak mengangkat handphone masing-masing untuk melakukan scan barcode FingerPeace.

Menurut Ana Milana, logo kampanye berarti bahwa kegiatan realisasi perdamaian tidak sulit dan megah, tetapi siapa pun dapat dengan mudah bergabung kapan saja dan dimana saja hanya dengan jari kita.

“Siapa pun di mana pun di dunia dapat mengambil gambar dengan tanda V. Dan melampaui batas, ras, ideologi, agama, dan hambatan bahasa, semua orang menginginkan perdamaian. jadi kita satu dalam damai,” Pintahnya.

Menurut Ana, dunia telah aktif berkomunikasi secara online sejak COVID-19, termasuk ponsel telah menjadi barang penting bagi pria dan wanita dari segala usia.

IWPG Global Region 1 telah menyiapkan platform tanda tangan dalam kode QR yang mendukung DPCW, sehingga siapa pun dapat dengan mudah berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian online, dan akan aktif mempromosikan serta
melakukan kegiatan tanda tangan di seluruh dunia.

“Berdasarkan aksi yang dilakukan sembilan cabang republik Korea, kami akan mempromosikan kampanye di seluruh dunia, termasuk Los Angeles, Washington D.C, 32 negara Amerika Latin, Asia Tenggara, Asia Utara, dan Afrika. Ini akan menyebar dengan cepat melalui SMS,” katanya.