Tual News – Solidaritas perempuan Kei cinta perdamaian di bumi maren Kota Tual, jumat ( 3/2/2023) melaksanakan longmarch menuju Kantor Walikota Tual untuk bertemu Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif S.H M.H bersama Walikota Tual, Adam Rahayaan S.Ag dan Forkopimda hanya untuk menyampaikan pesan damai.
Salah satu Tokoh Perempuan Kei beragama Protestan, Sin Balubun dihadapan ratusan Perempuan Kei Islam – Kristen yang tergabung dalam solidaritas Perempuan Kei cinta damai untuk Kota Tual meminta Kapolda Maluku segera memproses hukum para pelaku kriminal pemicuh konflik antara dua kelompok warga selama dua hari sejak rabu- kamis ( 1 – 2/2/2023), terutama menangkap aktor intelektual atau provokator yang membuat warga yang tak berdosa luka – luka dan kehilangan harta benda rumah, kendaraan bermotor dll.
” Kami minta pelaku peristiwa ini diproses hukum, kalau kita semua berdamai lalu pelaku dilepas lagi, pasti tidak ada yang namanya efek jerah. Kami juga minta Bapak Kapolda Maluku dan jajaran untuk tangkap provokator yang mainkan insiden ini, ” Pintah Balubun yang juga mantan Anggota DPRD Kota Tual tersebut.
Solidaritas perempuan Kei untuk perdamaian Kota Tual mengaku mereka tidak menginginkan pertikaian yang terjadi seperti ini, sebab mereka hanya seorang ibu yang melahirkan lima anak di tanah Larvul Ngabal dan Maren yaitu anak Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.
” Kami perempuan Kei tidak ingin konflik dan menolak kekerasan serta pertikaian seperti ini terjadi lagi, sebab kami hanya seorang Ibu yang punya lima anak, satu Islam, dua katolik, tiga protestan, empat hindu dan anak kelima Budha yang hanya ada di tanah Kei , ” Seruh Sin Balubun.
Dia bersama para perempuan Kei Islam – Kristen di Kota Tual dan Malra tidak ingin kedamaian dan nilai kebersamaan, cinta kasih serta kekeluargaan yang selama ini dibangun hancur berkeping- keping atau digunakan oleh provokator yang tidak bertanggungjawab.
” Untuk itu kami minta Bapak Kapolda tolong fungsikan intelejen di lapangan lebih banyak untuk mendekteksi dini kegiatan kelompok masyarakat yang akan terjadi dan menuju perpecahan, ” Pintah Balubun untuk kedua kalinya kepada Kapolda Maluku.
Solidaritas perempuan Kei juga meminta Walikota Tual segera mengambil langkah merehabilitasi dan membangun kembali rumah – rumah warga yang terbakar dan rusak akibat konflik, termasuk melihat para korban luka – luka yang saat ini terbaring di RSUD Maren Kota Tual dan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dengan menanggung semua pembiayaan bagi warga yang luka – luka.