Pengangguran dan Miras Sumber Konflik Pemuda di Kota Tual

Ketua mui dalam diskusi bersama kapolres tual

Tual News – Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kota Tual, Hi. Ahmad Kabalmay, kepada Kepala Badan Intelejen Negara ( Kabinda ) Maluku, Brigjen TNI Anton Irianto Popang menegaskan, sumber penyakit sosial yang ada di Kota Tual saat ini sehingga selalu menjadi pemicuh konflik dan bentrokan adalah pemuda, pengangguran dan minuman keras ( miras ).

” Saya minggu pagi didatangi Kabinda Maluku, dalam diskusi itu saya sampaikan kalau pemuda, pengangguran dan miras adalah sumber konflik, sebab dari pemuda pengangguran, mereka konsumsi miras sopi, sehingga terjadi tindakan kriminal, ” Ungkapnya.

Kabalmay yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kota Tual mengaku pengalaman selama ini menjalankan dakwah dan ceramah di Masjid – Masjid,  dan hal yang sama juga dilakukan pendeta dan pastor di Gereja Protestan dan Katolik, pada khotbah setiap ibadah himbau umat untuk hidup aman, rukun dan damai, namun yang menjadi persoalan di Kota Tual,  pemuda pengangguran  banyak tidak datang ke tempat ibadah seperti Masjid dan Gereja.

” Pengalaman saya jalankan ceramah di Masjid, banyak pemuda pengangguran di Kota Tual tidak pernah datang ke tempat ibadah, termasuk mereka pasti tidak pernah pergi ke rumah ibadah gereja untuk dengar pesan para tokoh agama, ” Sesal Ketua MUI Kota Tual.

Dikatakan kalau para tokoh agama menghimpun pemuda pengangguran tadi yang tidak pernah ke tempat ibadah untuk buat pembinaan, membutuhkan pembiayaan.

” Kami hanya bisa melakukan pembinaan pemuda di tempat ibadah seperti di Masjid dan Gereja, olehnya itu tadi saya katakan kepada Kabinda Maluku harus ada solusi bersama mengatasi sumber konflik yakni pengangguran, pemuda dan miras, ” Tegas Kabalmay.

Ketua MUI Tual mengusulkan harus ada kegiatan bersama pembinaan terhadap para pemuda pengangguran dan miras.

” Selain kita lakukan kegiatan dialog pesan damai, bila perlu bisa menghimpun semua pemuda pengangguran yang tidak pernah masuk tempat ibadah, untuk diberikan pencerahan dan pembinaan iman, ” Usul Kabalmay.

Tokoh agama Kota Tual yang sangat dihormati itu, berharap ada kegiatan yang melibatkan semua pemuda di Kota Tual, sebab pemuda pengangguran tidak dirangkul, otomatis di kepala mereka tertuju kepada minuman keras ( miras ).

” Masalah miras di Kei sangat sulit diatasi, sebab polisi hanya tangkap yang besar, sedangkan miras kecil – kecil yang beredar dilingkungan dan RT, pasti polisi tidak mengetahui. Olehnya itu pengawasan miras harus melibatkan RT / RW dalam melakukan pengawasan peredaran miras, ” Pintah Ketua MUI Tual, Hi Ahmad Kabalmay.