Tual News – Ketua Pemuda Kompleks Yarler, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, Hence Balubun dalam Konferensi Pers, sabtu ( 11/2/2023) mengklarifikasi fasilitasi damai yang dilakukan segelintir orang di kediaman Raja Tual, jumat ( 10/2/20223), pukul 16.00 WIT, karena tidak melibatkan warga masyarakat terdampak konflik di kompleks Yarler.
” Penyelesaian damai jumat kemarin yang dilakukan segelintir orang melibatkan Raja Tual dan Wakapolres Tual sangat meresahkan warga masyarakat terdampak konflik di Yarler saat ini, ” Ungkap Ketua Pemuda Yarler.
Balubun menegaskan dalam kegiatan itu, tidak ada warga kompleks Yarler terlibat didalamnya, sebab diwaktu yang sama ada ibadah unit dari Pendeta GPM Tual.
” Kami juga pertanyakan informasi berkembang kalau ada tokoh agama yang dilibatkan dalam fasilitasi damai, sesuai yang berkembang di media, padahal sebagian warga kompleks Yarler terdampak konflik adalah warga jemaat GPM Tual, saya dihubungi Ketua Klasis GPM Tual tanya ke napa ada perdamaian tidak ada pemberitahuan dan libatkan mereka sebagai tokoh agama, ” Jelas Ketua Pemuda Yarler.
Dia juga mempertegas, ada oknum yang mengaku sebagai Ketua Pemuda Yarler.
” Ada yang bawah nama Ketua Pemuda Yarler dalam pertemuan kemarin, perlu saya tegaskan, saya Hence Balubun yang terpilih secara demokratis sebagai Ketua Pemuda Yarler, ” Terang Balubun.
Untuk itu selaku Ketua Pemuda Yarler yang ditunjuk warga terdampak konflik sebagai koordinator dalam pengurusan kepentingan warga korban konflik akibat rumah rusak berat dan sedang akan membuat laporan polisi ( LP ) akan hal ini, sebab warga Yarler tidak pernah dilibatkan dalam fasilitasi damai yang dilakukan sekelompok orang.
” Kami warga Yarler baik Protestan, Islam dan Katolik, lebih khusus unit I dan II sangat mendambakan perdamaian, namun seperti yang sudah kami sampaikan kepada Bapak Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag yakni perdamaian akan dilakukan, tapi tidak serta merta seperti memasak mie instan, ” Sorot Ketua Pemuda Yarler.
Dikatakan, perdamaian tetap akan dilaksanakan, namun harus melalui tahapan, soal bagaimana dengan rumah warga yang terbakar dan rusak, akibat konflik.
” Yarler ini kampung tua di Kota Tual, semua rumah yang terbakar dan rusak adalah rumah – rumah tua sudah sejak dulu, sehingga saat ini kami masih dalam proses pendataan dan verifikasi rumah – rumah warga tersebut agar ada solusi dan dibantu Pemkot Tual, ” Ujarnya.
Menurut Balubun sebagai anak adat Kei yang juga putera Maur Ohoiwut hingga saat ini menahan diri, sebab ada dualisme Raja Maur Ohoiwut.
” Kami menahan diri tidak mau terlibat dalam dualisme Raja si A atau B, sebab kami saat ini fokus penanganan pengungsi korban konflik, prosesi perdamaian sudah diserahkan kepada Pemkot Tual. Jadi jangan ada lagi yang memanfaatkan moment ini untuk meligitimasi kepentingan pribadi dan kelompoknya, ” Pintah Ketua Pemuda Yarler.
Balubun mengaku dari data sementara yang masih diverifikasi dan validasi bersama Pemkot Tual di kompleks Yarler, jumlah rumah terdampak konflik sebanyak 116 unit rumah, 50 unit rumah warga rusak berat atau terbakar habis.